Menteri Olah Raga Rusia Protes Atletnya Dilarang Berkompetisi di Olimpiade 2024

12 Februari 2023, 09:00 WIB
Logo Olimpiade 2024 Prancis ini hasil pembagian kuota tim Sepakbola Putra /olympics.com

PRIANGANTIMURNEWS - Pada Olimpiada 2024 di Paris 35 negara melarang atlet Rusia dan Belarus ikut berkompetisi dalam ajang tersebut.

Namun seruan atlet Rusi ikut berkompetisi dalam Olimpiada dari 35 negara tersebut termasik Amerika Serikat, Jerman Australia ditentang oleh Menteri Olahraa Rusi Oleg Matytsin.

Dikutip dari TASS Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin mengatakan pada Sabtu bahwa seruan para menteri dari 35 negara untuk melarang atlet Rusia dan Belarus berkompetisi dalam Olimpiade 2024 tidak dapat diterima, kantor berita TASS melaporkan.

Baca Juga: Hans Modrow Perdana Menteri Komunis Terakhir Jerman Timur Meninggal Dunia, Ini Kiprah Politiknya

Seruan pelarang atlte Rusia berkompetisi di ajang Olimpiada itu disampaikan 35 negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, menyerukan pelarangan itu, menurut Menteri Olahraga Lithuania pada Jumat 10 Februari 2023.

Menurut Oleg Matytsin seruan tersebut menambah ketidakpastian penyelenggaraan Olimpiade yang akan digelar di Paris itu.

Bahkan seruan itu juga meningkatkan tekanan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang sudah putus asa melindungi pesta olahraga itu dari dampak konflik di Ukraina.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Lebih dari 20.665 Orang, 80.088 Luka-luka

"Ini adalah campur tangan langsung oleh para menteri dalam kegiatan organisasi olahraga internasional yang independen, upaya mendikte partisipasi atlet dalam kompetisi internasional, yang sama sekali tidak dapat diterima," kata Matytsin, seperti dikutip TASS.

IOC sendiri telah mengizinkan atlet Rusia dan Belarus untuk berkompetisi di Olimpiade Paris sebagai atlet berstatus netral atau tidak mewakili negara mana pun.

Menurut IOC, pelarangan atlet kedua negara itu akan melanggar Piagam Olimpiade, sedangkan mengizinkan partisipasi mereka sudah sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas pencegahan diskriminasi dalam pelaksanaan Olimpiade.

"Kami melihat keinginan yang jelas untuk menghancurkan persatuan olahraga internasional dan gerakan Olimpiade internasional, untuk menjadikan olahraga sebagai tekanan guna menyelesaikan masalah politik," kata Matytsin.

Baca Juga: Tujuh Tips Mengisi Hari Minggu Agar Berkualitas, Penasaran? Ini Pembahasannya

Dia menggambarkan proposal yang diajukan Menteri Olahraga Polandia Kamil Bortniczuk untuk membentuk tim atlet pengungsi, termasuk pembangkang dari Rusia dan Belarus, sebagai hal yang memalukan, menurut laporan kantor berita RIA Novosti.

Sebelumnya, Presiden IOC Thomas Bach meminta Ukraina untuk menarik ancaman akan memboikot Olimpiade 2024 karena partisipasi atlet Rusia dan Belarus.

Ukraina berharap mendapat dukungan internasional terhadap larangan atlet Rusia dan Belarus berpartisipasi dalam Olimpiade itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga telah mendesak IOC untuk melarang Rusia berpartisipasi pada ajang internasional itu.

Sumber: Reuters

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler