Pemain Muslim Dilarang Berbuka Puasa di Prancis, Suporter: Kurma, Segelas Air Mimpi Buruk FFF

4 April 2023, 06:30 WIB
Banner raksasa bertuliskan /

PRIANGANTIMURNEWS - Pemain sepakbola muslim harus melanjutkan permainan di Ligue 1 tanpa berbuka puasa sebagaimana kebijakan yang FFF buat.

 

Peristiwa tersebut jelas menimbulkan kecaman termasuk dari para suporter pemain muslim dari tim yang sedang bertanding.

Protes tersebut terjadi pada hari Senin dini hari, 3 Maret 2023 dalam perhelatan PSG vs Lyon yang bermain di Stadion Parc des Princes, Paris.

Baca Juga: Malam Kekerasan Terjadi di Prancis, 457 Demonstran Ditangkap dalam aksi Demo ke 9

Protes dilayangkan kepada FFF (Federasi Sepakbola Prancis) oleh suporter dengan membuat banner raksasa sebagai bentuk sindiran kebijakan FFF.

Dalam banner raksasa tersebut bertuliskan "Une datte, un verre d'eau : le cauchemar de la FFF"

Dalam bahasa Indonesia memiliki arti "Kurma, Segelas Air: Mimpi Buruk FFF". Tulisan tersebut adalah bentuk pembelaan untuk umat Muslim pula dalam menyambut Ramadhan.

Baca Juga: Hotman Paris Angkat Bicara Soal Hukuman Mati Ferdy Sambo

L'Equipe menyampaikan bahwa yang memerintahkan wasit agar tidak memberikan kesempatan berbuka puasa untuk pemain  Muslim diantaranya adalah FFF sendiri.

Dengan cara mengirimkan email kepada wasit yang berisi larangan menghentikan permainan sejenak untuk pemain muslim yang akan berbuka puasa.

Phobia dengan umat muslim

Dalam surat tersebut juga memuat bahwa sepakbola sama sekali tidak boleh diganggu oleh politik, agama, dan ideologis. Dalam level klub, pemilik lisensi sampai wasit.

Jelas aturan ini memberatkan pemain muslim dan membuat suporter geram, pasalnya Prancis selalu menerapkan aturan berbeda dari negara-negara tetangganya termasuk Inggris.

 

Baca Juga: Prancis Lumpuh Kembali AkibatDemo Nasional yang Melibatkan 3,5 Juta Serikat Pekerja

Inggris sendiri memberikan kesempatan pada pemain sepakbola Muslim untuk berbuka puasa dimana wasit akan menghentikan permainan sejenak di Premier League.

Keberadaan seorang muslim sudah mulai dihormati di Inggris mesti minoritas, bahkan London menyiapkan pembukaan bulan suci Ramadhan dengan menghias jalan.

Apa yang terjadi di Prancis, menunjukkan regulasi yang terlalu ketat dan akhirnya jatuh pada intoleran.

Umat Musim yang saat ini tinggal di Prancis memang cukup banyak yakni mencapai 4 sampai 8 persen populasi di Prancis. Bahkan pemain unggulan banyak yang beragama Islam.

Baca Juga: Ini Bacaan Doa Qunut Witir pada Malam 15 Ramadhan 2023, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah

Seperti pemain yang bernama Zinedine Zidane, Karim Benzema serta N'Golo Kante.

Kebijakan FFF ini menunjukkan bahwa negara tersebut masih sangat phobia dengan umat Muslim, khususnya pemerintah***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @cordova.media

Tags

Terkini

Terpopuler