Israel Bunuh Fotografer Al Jazeera, Korban Jurnalis Terbesar adalah di Gaza

16 Desember 2023, 09:00 WIB
Jurnalis Foto Anadolu, Mustafa Al Kharouf yang diserang oleh Polisi Israel ketika tengah bertugas mengambil foto seusai salat Jumat, 15 September 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Tentara Israel menyerang lagi jurnalis yang tengah melakukan liputan di reruntuhan Jalur Gaza, Palestina.

Peristiwa penargetan tersebut terjadi pada Jumat, 15 Desember 2023 di Sekolah Haifa, Khan Yunis, Gaza Selatan yang dijanjikan aman oleh Israel.

Pesawat tanpa awak milik Israel Diapers Force (IDF) menyerang lokai yang ditargetkan, dan mengunci beberapa orang sebagai target.

Baca Juga: Dunia Mengecam: Tentara Israel Bernyanyi dan Membaca Doa Yahudi di Masjid Jenin

Dalam penyerangan tersebut seorang jurnalis juru Fotografer Al Jazeera, Samer Abudaqa syahid di tempat.

Sementara rekannya yaitu reporter terkemuka, Wael Al-Dahdouh juga terluka dalam serangan yang dilancarkan pesawat tanpa awak milik IDF.

Dirinya menceritakan rincian penargetan mereka oleh IDF, yang mengakibatkan kematian rekan fotografer-nya Samer Abudaqa.

"Seharusnya kami meliput pemindahan sebuah keluarga yang kehilangan rumah mereka pada peristiwa pengeboman baru-baru ini," ungkap Al-Dahdoud.

Baca Juga: Israel Perluas Serangan Darat ke Gaza Selatan, Hamas: Mereka akan Menjebak dan Membantai!

"Serta mengambil banyak rekaman di daerah tersebut, kemudian berjalan pulang karena tidak ada mobil yang dapat memasuki daerah tersebut karena jalanan hancur total," sambungnya.

"Tiba-tiba ia merasa sesuatu yang besar menghantam mereka dan tentara I$raeli mulai menyerang mereka," tambahnya.

"Saya terluka dan mulai melarikan diri mencoba mencari tempat untuk bersembunyi sampai menemukan Paramedis," paparnya.

"Saya kemudian menunjuk ke arah rekan-rekan, dengan harapan paramedis bisa menyelamatkan mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Peringatan Keras Turki Atas Israel! Konsekuensi Serius Bilamana Cari Anggota Hamas di Luar Palestina

KECAMAN LAGI DAN LAGI

Pusat kantor berita Al Jazeera mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh IDF terhadap fotografer-nya Samer Abudaqa.

Meminta Israel bertanggung Jawab, atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel secara sengaja. Menyatakannya dalam bentuk point-point yang dipublikasi.

"Jaringan Media Al Jazeera mengutuk keras serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang mengakibatkan terbunuhnya juru kamera Samer Abudaqa.

Baca Juga: Kemunafikan Israel: Bebaskan dan Tangkap Tawanan Baru saat Jeda Kemanusiaan, Guncangan Medsos Terjadi

“Jaringan ini meminta pertanggungjawaban Israel karena secara sistematis menargetkan dan membunuh jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka.

Dalam pemboman hari ini di Khan Younis, pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke sebuah sekolah tempat warga sipil mencari perlindungan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari 5 jam.

Pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Seorang Dokter di RS Al Shifa Memberikan Kesaksian Terkait Pasukan Israel Masuk ke Dalam RS

Jaringan Media Al Jazeera juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang Samer Abudaqa di Gaza dan di Belgia.

Dengan terbunuhnya Samer Abudaqa, jumlah jurnalis dan pekerja media yang terbunuh di Gaza mencapai lebih dari 90 orang.

Al Jazeera mendesak komunitas internasional, organisasi kebebasan media, dan Pengadilan Kriminal Internasional untuk segera mengambil tindakan,

Guna meminta pertanggungjawaban pemerintah dan militer Israel atas tindakan pembantaian dan kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” papar point Kantor Berita Al Jazeera.

Baca Juga: 6 Kementerian Tutup: Kehancuran Roda Ekonomi Israel akibat Perang Gaza

Peristiwa tersebut juga direspon oleh profesor jurusan politik dari Universitas Qatar, Lucciano Zaccara.

“Saya rasa tidak ada situasi seperti ini di zona konflik lainnya,” ungkap Zaccara.

“Para jurnalis ini, kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah warga Palestina," tambahnya.

"Mereka menjadi sasaran dan keluarga mereka menjadi sasaran, jadi tetap bekerja dalam kondisi seperti ini adalah sesuatu yang harus kita kagumi,” sambungnya.

Baca Juga: Tiga WNI yang Jadi Relawan di Rumah Sakit Gaza Aman, Kemlu: Saat Ini Ada di Rafah

"Tentu saja, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui apa yang terjadi dan jurnalis ada di sana untuk memberi informasi," paparnya.

"Apapun kewarganegaraan mereka, paspor apapun yang mereka miliki, mereka harus dihormati. Tapi ini adalah konflik di mana hak-hak ini tidak dihormati,” sindirnya.

ISRAEL MEMBISU

Hingga saat ini, tidak ada tanggapan yang dikeluarkan oleh IDF setelah pembunuhan Samer Abudaqa.

Baca Juga: Gaza Jadi Medan Perang Tanpa Ampun, PBB: Semua Tempat Berlindung Kini Tidak Aman

Termasuk tidak ada pernyataan resmi dan reaksi spontan dari pihak berwenang Israel.

Namun perlu diingat bahwa tentara dan pemerintah Israel terus menyangkal fakta bahwa mereka menargetkan warga sipil, termasuk jurnalis di zona perang.

Mereka lebih memilih mengalihkan kesalahan terhadap Hamas dan mengatakan bahwa mereka menggunakan warga sipil Gaza sebagai 'perisai manusia'.

Disaat yang sama di tempat yang berbeda, IDF juga menyerang jurnalis foto Anadolu, Mustafa Al Kharouf.

Baca Juga: Kehidupannya Bak di Neraka! Warga Gaza Antre Demi Secuil Roti

Dimana dirinya sedang bertugas di Yerusalem Timur, untuk mengambil beberapa gambar di perbatasan yang dijaga ketat oleh Israel.

Insiden itu terjadi ketika sekelompok warga Palestina berkumpul di lingkungan Wadi al-Joz dekat Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat.

Polisi Israel, menarik senjata mereka ke arah Al Kharouf yang tengah meliput berita tersebut. Kemudian melemparkannya ke tanah, memukuli dan menendangnya ketika terkapar di tanah.

Beruntung Al Kharouf masih selamat. Hanya menderita pukulan parah dibagian wajah dan tubuhnya.

Baca Juga: Gaza dalam Kegelapan: Israel Luncurkan Hujan Artileri Jatuh Dekat Rumah Sakit Indonesia

Dirinya kemudian diangkut dengan ambulans ke Rumah Sakit Makassed di Yerusalem Timur.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler