PRIANGANTIMURNEWS- Pada pertemuan kabinetnya pada hari Minggu, 9 Mei 2021, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di wilayah Yerusalem.
Dalam pidato yang disampaikannya itu, Netanyahu tidak menyebutkan secara langsung kasus penggusuran yang dilakukan oleh otoritas Israel di kawasan Syeikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Namun dia mengatakan dengan tegas bahwa Israel akan tetap melanjutkan pembangunan di tanah yang diperebutkan tersebut, karena menurut klaim yang disampaikannya, Yerusalem merupakan ibu kota bagi negara yang kini dipimpinnya.
“Saya mengatakan kepada yang terbaik dari teman-teman kita: Yerusalem adalah ibu kota Israel dan sama seperti setiap negara, akan membangun ibu kotanya dan ibu kotanya," ujar Netanyahu seperti dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari laporon Reuters pada hari Senin, 10 Mei 2021.
"Kita juga memiliki hak untuk membangun di Yerusalem dan membangun Yerusalem. Itulah yang telah kami lakukan dan itulah yang akan terus kami lakukan," lanjutnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa Jaksa Agung Israel telah mendapatkan penangguhan dari sidang pengadilan tentang rencana penggusuran warga Palestina di Yerusalem, di mana penggusuran tersebut merupakan sebuah sesi yang mengancam akan memicu lebih banyak kekerasan di kota suci dan meningkatkan kekhawatiran internasional.
Baca Juga: Pengunjuk Rasa dari Palestina Bentrok dengan Polisi Israel