Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pertempuran yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina telah menimbulkan banyak reaksi di kalangan Internasional.
Bentrokan antara pasukan Hamas dan pasukan Israel tersebut kian memanas dan tak kunjung mereda.
Berikut kami rangkum pernyataan-pernyataan dan tanggapan-tanggapan dari dunia dan lembaga-lembaga Internasional atas peristiwa tersebut.
Baca Juga: Israel Mengklaim telah Menewaskan Komandan senior Hamas Melalui Serangan Udara ke Wilayah Gaza
REAKSI SEKRETARIS JENDERAL ANTONIO GUTERRES:
Juru bicara Guterres mengatakan bahwa sekretaris jenderal itu merasa sedih dengan "semakin banyaknya jumlah korban, termasuk anak-anak, dari serangan udara Israel di Gaza dan kematian Israel akibat roket yang diluncurkan dari Gaza.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric juga mengatakan: "Pasukan keamanan Israel harus menahan diri secara maksimal dan mengkalibrasi penggunaan kekuatan mereka. Peluncuran roket dan mortir tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi tidak dapat diterima."
REAKSI AMERIKA SERIKAT:
Gedung Putih mengatakan Israel memiliki hak yang sah untuk mempertahankan diri dari serangan roket Hamas, tetapi mereka juga mengatakan bahwa Yerusalem "harus menjadi tempat hidup berdampingan".
Baca Juga: Serangan Israel Terus Meningkat, Malam Takbir di Palestina Kian Menakutkan
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pernyataan Presiden Joe Biden bahwa dukungan untuk "keamanan Israel, untuk hak sahnya untuk mempertahankan diri dan rakyatnya, adalah fundamental dan tidak akan pernah goyah".
REAKSI UNI EROPA:
Uni Eropa mengatakan serangan roket Palestina ke Israel "sama sekali tidak dapat diterima" dan menyerukan semua pihak untuk mengarah pada penurunan ketegangan dan untuk mencegah lebih banyak korban sipil.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga mengutuk penggusuran keluarga Palestina di Yerusalem Timur, menyebut mereka ilegal dan mengatakan itu hanya akan memicu ketegangan.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Izinkan Israel Luncurkan Serangan ke Palestina, Dengan Alasan Ini
REAKSI PERDANA MENTERI INGGRIS BORIS JOHNSON:
"Inggris sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan korban sipil dan kami ingin melihat penurunan ketegangan yang mendesak," ungkapnya.
REAKSI MENTERI ASING JERMAN HEIKO MAAS:
"Serangan roket terhadap Israel benar-benar tidak dapat diterima dan harus segera diakhiri. Israel dalam situasi ini memiliki hak untuk membela diri. Peningkatan kekerasan ini tidak dapat ditoleransi atau diterima."
REAKSI LIGA ARAB:
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan serangan udara Israel "tidak pandang bulu dan tidak bertanggung jawab". Dia mengatakan Israel bertanggung jawab atas "eskalasi berbahaya" di Yerusalem dan meminta komunitas internasional untuk segera bertindak untuk menghentikan kekerasan.
Baca Juga: Gelombang Kecaman Atas Tindakan Militer Israel Terus Bermunculan
REAKSI PEMIMPIN UTAMA IRAN AYATOLLAH ALI KHAMENEI:
"Zionis tidak mengerti apa-apa selain bahasa kekerasan, jadi Palestina harus meningkatkan kekuatan dan perlawanan mereka untuk memaksa penjahat menyerah dan menghentikan tindakan brutal mereka," kata Khamenei.
REAKSI TURKI:
"Pemerintah Israel akhirnya harus memahami bahwa mereka tidak akan dapat menekan hak dan tuntutan sah rakyat Palestina dengan menggunakan kekuatan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional," kata kementerian luar negeri Turki.
REAKSI ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI):
OKI "memuji ketabahan rakyat Palestina yang ditempatkan di kota Yerusalem yang diduduki dan tanggapan mereka terhadap serangan Israel di situs-situs suci."
REAKSI KOMITE INTERNASIONAL SALIB MERAH:
Direktur Timur Tengah Fabrizio Carboni mengatakan hukum humaniter internasional melarang serangan sembarangan terhadap warga sipil, setiap serangan harus proporsional, dan semua tindakan pencegahan yang diperlukan harus diambil untuk menghindari korban sipil.
Dia menyerukan "gerakan cepat, aman dan tanpa hambatan untuk ambulans" dan untuk staf dan relawan dari layanan medis Palestina dan Israel.
REAKSI PENGADILAN PIDANA INTERNASIONAL
Jaksa Fatou Bensouda mengatakan pengadilan prihatin tentang kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan di dalam dan sekitar Gaza, dan sedang memantau perkembangan berikutnya.***
