PRIANGANTIMURNEWS- Polisi Israel kembali menembakkan granat setrum dan gas air mata kepada kerumunan warga Palestina di pelataran kompleks Masjid Al Aqsa pada hari Jumat, 21 Mei 2021, hanya beberapa jam setelah diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Itu menjadi tanda pertama bahwa Israel tidak serius untuk memberlakukan gencatan senjata yang menghentikan konflik Gaza terbaru pada hari Kamis setelah hampir dua minggu pertempuran yang menewaskan ratusan orang warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Tidak ada laporan pelanggaran pada Jumat pagi, meskipun masing-masing pihak mengatakan siap untuk membalas setiap serangan roket atau serangan udara oleh pihak lain.
Baca Juga: Israel – Palestina Berlakukan Gencatan Senjata, Ini Pengertian Gencatan Senjata
Mesir, yang menengahi perjanjian itu, mengatakan akan mengirim dua delegasi untuk memantau gencatan senjata.
Segera setelah salat Jumat, ratusan warga Palestina mengadakan perayaan di Al-Aqsa di mana mereka mengibarkan bendera dan spanduk sebagai tanda bagi kegembiraan mereka.
Belum diketahui jelas apa yang menjadi pemicu penyerangan yang dilakukan Polisi Israel kepada warga Palestina tersebut.
Baca Juga: Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel Akhirnya Diumumkan
Namun, Polisi di Yerusalem lagi-lagi menggambarkan peristiwa di kompleks masjid suci ketiga tersebut, sebagai "kerusuhan."