PRIANGANTIMURNEWS– Kamis, 15 Juli 2021, Kanselir Jerman Angela Merkel berkunjung ke Washington untuk sebuah pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden.
Salah satunya adalah untuk memperbaiki hubungan transatlantik yang pernah memburuk ketika AS di bawah pimpinan mantan Presiden Donald Trump.
Merkel dan Biden memiliki perselisihan pandangan mengenai pembangunan pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.
Proyek pembangunan pipa Nord Stream 2 senilai USD11 miliar atau setara dengan Rp. 159 triliun.
Rencana pembangunan pipa gas Rusia dengan melewati Ukraina, sehingga tidak akan ada biaya transit yang dapat menguntungkan dari Kyiv.
Meskipun terdapat perselisihan pandangan, Biden dan Merkel telah sepakat bahwa Rusia tidak diizinkan menggunakan energi sebagai senjata geopolitik dengan memaksa atau mengancam tetangganya.
“Kami telah sampai pada penilaian yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan oleh proyek ini. Tapi izinkan saya mengatakan dengan sangat jelas: Ide kami adalah Ukraina tetap menjadi negara transit untuk gas alam,” ungkap Merkel pada pertemuan di Gedung Putih dilansir voanews.com pada Jumat, 16 Juli 2021
Perwakilan Michael McCaul, pemimpin Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR, menuturkan harapannya agar Biden melakukan desakan kepada Merkel unruk mengadopsi kebijakan jernih mengenai pembahasan pipa.