Setelah meninggalkan jabatannya sebagai presiden Ramos Horta kemudian diangkat sebagai perwakilan khusus PBB dan kepala kantor pembangunan perdamaian terpadu PBB di Guinea Bissau.
Terpilihnya ia sebagai Presiden terlepas dari namanya yang sedang melambung sebagai pendiri dan mantan anggota fretilin sebuah gerakan pertahanan yang berjuang untuk kemerdekaan Timor Timur.
Ia menjabat sebagai jurubicara perlawanan Timor Leste selama bertahun-tahun pendudukan Indonesia di Timor Timur era 1975 hingga 1999.
Ramos Horta mengundurkan diri dari partai tahun 1988 lalu berkarir sebagai politisi independen, tahun ini ia kembali terpilih dari jalur independen.
Meski demikian ia tetap mendapat dukungan dari partai milik Xanana Gusmao Sang Presiden pertama yang memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste.
Fakta keren selanjutnya Jose Ramos Horta yang lahir 26 Desember tahun 1949 ia pernah mendapat Anugerah Nobel Perdamaian di tahun 1996 bersama rekan senegaranya yakni Carlos.
Baca Juga: Kasus Saling Tembak Antara Polisi Yang Menewaskan Brigadir J, Jokowi: Proses Hukum Harus Berjalan!!
Ia mendapat penghargaan ini karena berhasil mewujudkan harapan besar Negeri bertahajud menuju solusi yang adil dan damai untuk konflik di Timor Leste.
Ramos berasal dari etnis mestizos ibunya orang timur dan ayahnya Portugis kedua orangtuanya sempat diasingkan ke tempat yang saat itu bernama Timor Portugis oleh kediktatoran Salazar.