Sejak kecil ia dididik dalam misi Katolik di desa kecil yang kemudian dipilih oleh fretilin sebagai markas mereka setelah invasi Indonesia.
Ramos Horta belajar soal hukum internasional publik di Akademi hukum internasional tahun 1983.
Ia menyelesaikan gelar master of arts dalam studi perdamaian tahun 1984 mendalami ilmunya itu ia dilatih dalam hukum hak asasi manusia di Universitas Institut internasional hak asasi manusia di Starbuck tahun 1983.
Ia menyelesaikan program pasca sarjana dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Universitas Colombia top 2983 pada 1987 yang masuk dalam anggota senior associated di Universitas Oxford Saint Anthony.
Karena telah banyak berkomunikasi dengan pihak luar ia fasih berbicara dalam 5 bahasa ada Portugis Inggris Perancis Spanyol dan tentu saja bahasa Timor Leste yang paling umum digunakan.
Sayangnya ia gagal mempertahankan rumah tangganya bersamaan itu menteri negara dan administrasi dalam negeri Timor Leste keduanya telah dianugerahi seorang Putra Loro Horta yang lahir di pengasingan di Mozambik.
Setelah invasi Indonesia Fretilin menjadi semakin menjadi-jadi dengan menekankan interpretasi fundamentalis terhadap marxisme leninisme barulah pertengahan 1977 ada seruan untuk revolusi rakyat.
Baca Juga: Kasus Subang Paling Hangat: Jejak Pelaku Kembali Ditemukan Di TKP, Jumlahnya Telah Diketahui?!
Mirisnya adalah ketika tuduhan fundamentalisme komunis dan adanya kecenderungan yang digunakan oleh Indonesia untuk membenarkan invasi itu terwujud sebagai akibat dari invasinya sendiri masuk tahun 1978.