Network
PRIANGANTIMURNEWS – Warga Ukraina marah karena mereka berpendapat bahwa Rusia tak mau untuk melakukan gencatan senjata.
Warga Ukraina menginginkan gencatan senjata atas perang yang sedang berlangsung jelang hari raya Natal.
Sedangkan pihak Rusia mengaku, bahwa mereka tidak menerima adanya permintaan gencatan senjata apapun.
Baca Juga: Tak Hanya BBM Subsidi, Beli Gas 3 Kg Wajib Lewat Aplikasi MyPertamina di 2023
"Tidak ada permintaan gencatan senjata saat Natal seperti itu dari siapa pun yang kami terima. Topik ini tidak masuk dalam agenda," ucap Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin pada Kamis, 15 Desember kemarin.
Kremlin juga dinilai ogah menarik pasukan di Kyiv menjelang natal.
Dengan pernyataan tersebut, perang antara Rusia dan Ukraina diduga akan terus berlangsung bahkan pada hari Natal.
Baca Juga: Apes! Jelang Final Piala Dunia, 3 Pemain Prancis Terkena Flu Unta
Ukraina diketahui masih berjuang menghadapi serangan invasi yang dilakukan Rusia.
Ukraina bahkan menjalin kerjasama dengan berbagai negara Eropa. Salah satunya adalah Inggris yang dengan senang hati membantu persenjataan mereka.
Namun hingga kini, Ukraina belum mampu menyelesaikan atau meredakan peperangan dengan Rusia.
Perang yang belum mereda tersebut, membuat tentara Ukraina harus bergelut dengan serangan Rusia setiap hari.
Baca Juga: Dihukum 4 Tahun Penjara, Doni Salmanan Tak Perlu Ganti Rugi Harta Korban Quotex
Bahkan, tentara Ukraina sampai menggali parit dan terowongan bawah tanah sebagai basecamp pertahanan.
Parit tersebut dibangun 30 kilometer dari pinggiran kota. Panjang parit dan terowongan yang digali sejauh ratusan meter.
“Perang selalu terjadi, setiap hari. Selalu ada tank dan senjata dengan peluru kaliber kecil dan besar,” kata Alexander, salah seorang tentara Ukraina.
“Bom ranjau, senjata misil, semua yang mereka miliki, mereka gunakan (untuk menyerang)” ujar Alexander.***
