Pidato tersebut Lalu ungkapkan sebagai serangan balik pada mantan presiden Jair Bolsonaro atas tuduhan sebelumnya yang membuatnya dijatuhi hukuman kontroversi, dengan menuduh Jair sebagai pihak yang anti-demokrasi karena menolak mengakui kekalahan.
Memang setelah mengalami kekalahan, diketahui Jair Bolsonaro meninggalkan Brazil dan pergi ke Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat setelah tidak mengakui kekalahannya. Mengumpat pada Brazil dengan klaim tak berdasar tentang kelemahan pemilu.
Baca Juga: Benarkah Obat Rhinos Dilarang? Ini Fakta dan Kebenarannya
Namun Presiden terpilih Lalu de Silva, mengatakan bahwa pihaknya tidak membawa semangat balas dendam, melainkan menjamin supremasi hukum.
"Kami tidak membawa semangat balas dendam terhadap mereka yang mencoba menaklukkan bangsa dengan desain pribadi dan ideologis mereka, tetapi kami akan menjamin supremasi hukum. Mereka yang berbuat salah akan bertanggung jawab atas kesalahan mereka."
Selain menuduh pihaknya anti-demokrasi dan coba menaklukan bangsa dengan ideology dan desain pribadinya. Lalu juga menuduh pemerintahan Jair telah melakukan genosida tidak langsung dengan gagalnya respon tanggap pandemi COVID yang menewaskan lebih dari 680.000 warga Brazil.
"Tanggung jawab atas genosida ini harus diselidiki dan tidak boleh dibiarkan begitu saja," ungkapnya
Pindahnya Bolsonaro ke Florida (AS) memang melindunginya dari bahaya hukum langsung di Brazil. Sialnya sekarang Bolsonaro menghadapi risiko yudisial yang meningkat terkait dengan retorika anti-demokrasi dan penanganan pandemi, setelah kehilangan kekebalan sebagai seorang presiden.***
Sumber: Antaranews dan Al Jazeera