PRIANGANTIMURNEWS- Para pendukung fanatik sayap kanan di Brazil yang berkiblat pada Jair Bolsonaro, telah melakukan penyimpangan keamanan menyebabkan 300 ditangkap oleh aparat setempat atas kerusuhan yang disebut anti-demokrasi.
Dilaporkan, Polisi di Brasil telah berhasil merebut kembali kendali Kongres negara, istana kepresidenan serta Mahkamah Agung dari para pendukung kerusuhan mantan Presiden Jair Bolsonaro yang telah kalah di pemilu sebelumnya.
"Investigasi akan berlanjut sampai anggota terakhir teridentifikasi," ujar polisi Brasil.
Baca Juga: RESMI! Persib Bandung Datangkan Kembali Sosok Pemain 3,48 Miliar Rupih!?
Polisi menyampaikan sekitar 300 orang telah ditahan di ibu kota, Brasilia. Setelah ribuan pendukung Bolsonaro mengamuk dan menolak atas kekalahannya dalam pemilihan umum bulan Oktober. Dilaporkan dalam tweet pada hari Minggu, 8 Januari 2023.
Pemberontakan tersebut diketahui berjalan hingga tiga jam lebih, menandakan bahwa tingkat polarisasi di negara tersebut masih sangat tinggi dan mencekam. Padahal hanya selang beberapa hari setelah presiden dari sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva dilantik, dan mengalahkan Bolsonaro dari sayap kanan.
Tidak ada laporan tentang kasus kematian dan cedera dari serangan tersebut. Namun para pendemo tersebut menyebabkan beberapa kerusakan, seperti perabotan dan jendela istana presiden yang pecah, bagian Kongres basah dengan siraman air dan penggeledahan ruang upacara di Mahkamah Agung.
Baca Juga: Mengenal Bunga 'Terompet Setan' Kecubung, Ini Kandungan dan Efek Bagi yang Mengonsumsinya
Lula kemudian menuduh bahwa dalang peristiwa tersebut adalah Bolsonaro sendiri yang mendorong pendukungnya yang benar-benar fanatik, sementara mantan presiden Brasil itu sendiri kabur menuju Florida AS untuk mendapatkan kekebalan hukum negara Brasil.