Rusia Klaim Telah Merebut Kota Bakhmut Timur, Disaat Ukraina Tengah Membangun Pasukan

- 10 Maret 2023, 10:24 WIB
Kondisi Kota Bakhmut yang dulunya dihuni oleh 70 ribu penduduk saat ini sudah bagai kota mati.
Kondisi Kota Bakhmut yang dulunya dihuni oleh 70 ribu penduduk saat ini sudah bagai kota mati. /anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Rusia merebut telah merebut Kota Bakhmut timur disaat Ukraina tengah membangun pasukan besar untuk melakukan serangan balik.

Saat perang mencapai minggu ke-54, Para Analis Perang Rusia-Ukraina menyampaikan bahwa disaat Rusia tengah mengklaim kejatuhan kota Bakhmut.

Ukraina tengah mengeluarkan menembak tentara-tentara Rusia dan berencana menghabisi amunisi mereka di kota timur tersebut.

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan Digelar 22 Maret 2023 dengan 124 Titik Rukyatul Hilal

Serta bersiap-siap untuk serangan balik di tempat lain, termasuk bagian sisi lain Kota Bakhmut.

Para Analis menyampaikan bahwa pasukan-pasukan Ukraina perlahan-lahan telah keluar dari pertahanan mereka di Bakhmut terhitung Februari akhir hingga Maret awal.

Akan tetapi mereka tidak mengakui, menyerahkan, dan mengklaim kekalahan kota dibagian timur itu kepada pasukan-pasukan Rusia.

Dalam beberapa analisa, taktik Ukraina saat ini kemungkinan besar akan membatasi kerugiannya sembari terus menguras pasukan Rusia dalam pertempuran tersulit kali ini.

Baca Juga: Manchester United 4-1 Real Betis: Rating Pemain Bruno Fernandes, Rashford dan Antony dan Weghorst

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menetapkan penaklukan provinsi timur Luhansk dan Donetsk, sebelumnya.

Dimana wilayah tersebut juga dikenal secara sebagai wilayah Donbas, yang merupakan salah satu tujuan RUsia.

Sementara Kota Bakhmut yang juga berada di wilayah Donetsk adalah kuncinya Rusia untuk memperluas jangkauannya ke kota-kota selanjutnya di Ukraina.

Strategi langkah Rusia dalam penaklukan Kota Bakhmut sudah dipahami oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Bournemouth vs Liverpool di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

“Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa pergi ke Kramatorsk. Mereka bisa pergi ke Sloviansk,” ujar Zelensky

“Itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah penaklukan Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina ke arah Donetsk.” sambungnya

Ukraine membuat keputusan strategis untuk mempertahankan Bakhmut selama mungkin sampai saat ini, walau Rusia menggali kejatuhannya.

 

 

Memperkuatnya dengan unit elit pada hari Minggu, 5 MAret 2023 lalu saat kelompok tentara bayaran Rusia bernama Wagner memasuki pinggiran utara kota Bakhmut.

Zelensky mengatakan komandan tertingginya mendukung dalam melanjutkan operasi pertahanan dan memperkuat posisi mereka di Bakhmut.

Baca Juga: Bologna vs Lazio di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Dimana kota tersebut sebelumnya memiliki populasi sekitar 70.000 orang sebelum perang terjadi.

Zelesky tidak merincikan alasan tersebut, tetapi 'Institute for the Study of War' menyatakan bahwa Bakhmut telah menjadi tempat penggiling daging bagi pasukan Rusia.

Bahkan lembaga riset yang berbasis di Amerika Serikat menyampaikan bahwa pertahanan bakhmut masih kuat untuk menghabiskan tenaga Rusia.

“Pertahanan Bakhmut Ukraina tetap kuat secara strategis karena terus menghabiskan tenaga dan peralatan Rusia," ungkap lembaga tersebut.

Baca Juga: Napoli vs Atalanta di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

" Dengan catatan selama pasukan Ukraina tidak menderita korban yang berlebihan,” lanjutnya.

“Pasukan Rusia tidak mungkin dengan cepat mengamankan keuntungan teritorial yang signifikan ketika melakukan perang perkotaan," tambahnya

"Biasanya hal tersebut menguntungkan pihak bertahan dan dapat memungkinkan pasukan Ukraina menimbulkan banyak korban pada tentara Rusia yang bergerak maju," paparnya

"Bahkan ketika pasukan Ukraina secara aktif menarik diri dari Kota Bakhmut, Rusia telah terkena dampak besar,” tutupnya.

Baca Juga: Leicester City vs Chelsea di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina menyampaikan bahwa pasukan Ukraina telah kehilangan satu tentara untuk setiap tujuh orang Rusia di Bakhmut.

Pejabat Gedung Putih, AS melaporkan pada 17 Februari lalu bahwa pasukan Wagner sebagian besar telah bertempur di daerah Bakhmut.

 

 

Dalam laporannya mereka telah menderita 30 ribu korban dalam Perang Rusia-Ukraina, termasuk 9.000 korban jiwa dalam satu tahun perang.

Rusia telah mengerahkan sekitar 190 ribu tentara untuk invasi yang diluncurkan pada 24 Februari 2022.

Baca Juga: Bayern Munchen vs Augsburg di Bundesliga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Serta terus bertambah ke angka 316 ribu, Ukraina memperkirakan lebih dari 150.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran besar ini.

Kyrylo Budanov, Kepala intelijen militer Ukraina menyampaikan bahwa kekalahan Rusia dapat terlihat apabila mereka tidak dapat melakukan serangan besar pasca musim semi ini.

“Rusia telah menyia-nyiakan sumber daya manusia, persenjataan, dan material dalam jumlah besar,” ungkap Budanov.

Baca Juga: Crystal Palace vs Manchester City di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

“Ekonomi dan produksinya tidak mampu menutupi kerugian ini. Jika militer Rusia gagal dalam tujuannya musim semi ini, mereka akan kehabisan alat militer,” tegasnya.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x