IOC Tawarkan Status Atlet Netral Agar Rusia dapat Berkompetisi, Pozdnyakov: Tidak Masuk Akal

- 30 Maret 2023, 08:32 WIB
Ilustrasi/Bendera Komite Olimpiade Internasional (IOC)
Ilustrasi/Bendera Komite Olimpiade Internasional (IOC) /

PRIANGANTIMURNEWS - Komite Olimpiade Internasional (IOC) tawarkan status atlet netral pada pemain Rusia agar mereka dapat berkompetisi.

Tapi rekomendasi langkah 'Status Netral' tersebut dikecam oleh Rusia karena itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia dalam lingkup kenegaraan dan sebut IOC 'tak masuk akal'

IOC memang menawarkan status netral kepada atlet Rusia dan Belarusia agar dapat berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional lainnya.

Baca Juga: Menaker Keluarkan Surat Edaran, THR Harus Dibayar Penuh SatuSatu Bulan Gaji

Stanislav Pozdnyakov, Ketua Komite Olimpiade menyampaikan bahwa status netral atlet perseorangan sama saja dengan melarang sang atlet mengharumkan negaranya.

"Parameter yang disuarakan benar-benar tidak dapat diterima. Status netral adalah pelanggaran hak asasi manusia, sebagaimana yang disebutkan oleh seorang spesialis dari PBB," ucap Pozdnyakov.

"Kami menganggap kondisi yang diusulkan tidak masuk akal, tidak berkekuatan hukum, dan berlebihan. Kami sangat tidak setuju dengan tindakan prosedur anti-doping terhadap atlet Rusia," lanjutnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Utama, FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Perlu diketahui IOC sendiri sebelumnya telah mengajukan rekomendasi agar federasi olahraga internasional melarang atlet Rusia dan Belarusia berkompetisi dalam pertandingan nasional.

Termasuk melarang pengibaran bendera nasional Rusia, menyanyikan lagu nasional, lagu kebangsaan atau simbol negara Rusia lainnya.

IOC juga melarang keras atlet aktif yang mendukung pihak Rusia dalam perang Rusia-Ukraina.

Serta, atlet yang bekerja sebagai personel militer dari Rusia dan Belarus atau yang bekerja di badan-badan keamanan nasional pemerintah Rusia dan Belarus.

Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Hal tersebut merupakan tindakan yang memihak dan diskriminatif dalam perhelatan ajang kejuaraan olahraga internasional yang mereka bilang tidak mencampurkan urusan 'Politik dengan Olahraga'.

Nyatanya IOC sendiri justru memilih untuk berpihak pada solidaritas Ukraina, dimana Ukraina sendiri mengecualikan nama Rusia dan Belarusia dalam keikutsertaan.

Serta mempersilahkan mempertimbangkan negara lain yang berkonflik di seluruh Dunia seperti konflik situasi di Timur Tengah, termasuk mengizinkan Israel yang padahal menjajah Palestina.

Pozdnyakov menyampaikan bahwa Rusia menuntut kesetaraan untuk semua negara, dan berlaku adil. Berhenti untuk menerapkan standar ganda yang Barat terapkan.

Baca Juga: Anggota DPR RI Netty Prasetiyani Sebut Permenaker No 5 Tahun 2023 Rugikan Buruh

Walau demikian, keputusan akhir tetap ada di masing-masing dari federasi internasional cabang olahraga tersebut.

Akan tetapi IOC menjatuhkan sanksi larangan tampil kepada atlet Rusia dan Belarus atas invasinya terhadap Ukraina.

Termasuk dari berbagai kompetisi internasional sejak invasi tahun lalu.

Bagi Rusia, itu hanyalah standar ganda untuk menghancurkan Rusia. Sementara hal serupa tidak mereka terapkan terhadap konflik Israel-Palestina dan konflik Afrika lainnya.***


Key: IOC, federasi, olahraga, kompetisi, Rusia, ukraina, Stanislav Pozdnyakov, status netral, standar ganda, mengecam, menjatuhkan sanksi, tidak masuk akal. tawarkan, israel.

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x