Tak Ada Kata Damai saat Ramadhan, Jerman dan Yordania Seru Peredaan Konflik Israel-Palestina

- 4 April 2023, 13:33 WIB
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock (kanan) dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dalam pertemuan dimpomati di Berlin, Jerman pada  Senin, 3 Maret 2023.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock (kanan) dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dalam pertemuan dimpomati di Berlin, Jerman pada  Senin, 3 Maret 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Dalam bulan suci Ramadhan kali ini, bagi Palestina maupun Israel tidak berencana untuk berhenti sejenak dan damai.

 

Setelah beberapa penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel, Palestina memutuskan untuk berlaku sama atas pembunuhan yang dilakukan saat bulan Ramadhan

Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Jerman dan Yordania menyerukan dan desak seluruh pihak untuk mengambil langkah yang meredakan situasi.

Baca Juga: Teka-Teki Terjawab! Wow Ternyata Persib Bakal Juara Kalau Lakukan Hal Ini! Apa?

Seruan bersama tersebut disampaikan pada hari Senin, 4 Maret 2023 demi meredakan konflik Israel-Palestina.

Annalena Baerbock, Menteri Luar (Menlu) Negeri Jerman serta Yordania Ayman Safadi, Menlu Yordania serempak mengungkap keprihatinan mereka.

Terhadap kondisi perkembangan terkini di tanah Al-Quds tersebut dalam pertemuannya di Berlin, Jerman.

Kenyataan pahit disayangkan oleh Baerbock dimana Ramadhan kali ini diwarnai dengan kekerasan dan kekacauan.

Baca Juga: Kawan Anas Siap Sambut Anas Urbaningrum, Lantas Siapa saja Sahabat Anas?

Dimana ketegangan dan kekerasan baru-baru ini telah merenggut lebih banyak nyawa di wilayah tersebut dan hal tersebut mengerikan.

"Sayangnya, kenyataan pahit bahwa Ramadhan tahun ini tidak ditandai dengan kedamaian, keluarga, dan kebahagiaan seperti yang diharapkan," ujar Baerbock.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Safadi atas kunjungan diplomatiknya untuk meredakan situasi tersebut.

Serta pihaknya mengumumkan rencana Berlin untuk aktif mendukung 'Proses Aqaba'. Dimana Jerman akan mengadakan konferensi TIngkat TInggi (KTT) dengan Yordania, Mesir, dan Prancis dalam sebuah 'Format Munich'.

 

"Kedua negara kami sepakat bahwa solusi dua negara masih menawarkan dasar terbaik bagi warga Israel dan Palestina untuk hidup damai, bermartabat, dan aman," ungkap Baerbock.

Secara terang-terangan, Safadi mengkritik pernyataan kontroversial baru-baru ini dari para menteri Israel.

Serta kebijakan Tel Aviv tentang pemukiman ilegal yang akan diperluas ditahan Israel untuk Yahudi. Dirinya kembali memperingatkan bahwa situasinya akan sangat eksplosif kedepan.

Baca Juga: Hebat! Pedestrian HZ Mustofa Tasikmalaya Jadi Lautan Lantunan Al-Quran, Hatamkan 30 Juz

"Kami berada di persimpangan jalan. Entah kami akan membiarkan ekstremis, rasis, dan pengkhotbah kebencian untuk memetakan jalan masa depan," ungkap Safadi.

"Atau kami akan bekerja sama dengan mereka yang menginginkan perdamaian, dan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan ini," sambungnya.

Dirinya menggarisbawahi komitmen Yordania terhadap solusi dua negara adalah untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Baca Juga: Kawan Anas Siap Sambut Anas Urbaningrum, Lantas Siapa saja Sahabat Anas?

Serta dirinya benar-benar menegaskan bahwa konflik akan berakhir jika Palestina mendapatkan kedaulatannya.

Serta Israel berhenti semenah-menah membunuh dan memperluas tanah hak bukan milik Israel, itu alasannya mereka dijuluki pemukim ilegal.

“Konflik hanya akan berakhir jika Palestina mendapatkan negara berdaulat,” tegasnya.***

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Presiden Joko Widodo Pusing Mikirin Sepak Bola Indonesia! Kenapa?

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah