Network
"Saya pikir itu adalah mimpi terburuk setiap orang tua untuk mengirim anak Anda ke sekolah di pagi hari dan tidak membuat mereka kembali ke rumah dengan selamat di malam hari," kata Perdana Menteri Chris Hipkins, menurut surat kabar New Zealand Herald.
Pertanyaan telah diajukan tentang mengapa para guru membawa lebih dari selusin anak berusia 15 dan 16 tahun dari Sekolah Menengah Putra Whangarei ke daerah yang sangat rawan banjir bandang.
Baca Juga: Diresmikan Persib Bandung! Inilah Komentar Mengejutkan Usman Diarra Striker Liga Taiwan
Daerah tersebut menerima curah hujan sekitar 13cm pada hari perjalanan dan terjadi banjir yang meluas.
Kepala Sekolah Karen Gilbert-Smith mengatakan pada hari Rabu bahwa sekolah dan masyarakat setempat "hancur", karena kehilangan "putra dan saudara laki-laki yang sangat dicintai dan disayangi".
"Saya menyadari bahwa orang memiliki banyak pertanyaan, tetapi saya tidak dalam posisi untuk memberikan jawaban pada tahap awal ini," katanya.
"Kita perlu membiarkan penyelidikan penuh dan komprehensif yang melibatkan Polisi NZ dan Worksafe NZ ke dalam insiden tragis ini selesai."
