Palestina Diserang Drone Bermuatan Bom Hulu Ledak Besar Milik Israel

- 11 Mei 2023, 06:39 WIB
Salah satu keluarga dari 13 korban yang berduka atas penyerangan yang dilakukan drone Israel berhulu ledak besar pada Selasa, 9 Mei 2023 pukul 02:00 WIB./Anadolu
Salah satu keluarga dari 13 korban yang berduka atas penyerangan yang dilakukan drone Israel berhulu ledak besar pada Selasa, 9 Mei 2023 pukul 02:00 WIB./Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Palestina dibom oleh pesawat tanpa awak (drone), yang membawa bom hulu ledak besar yang masuk melalui jendela apartemen yang terbuka.

 

Pengeboman tersebut merupakan aksi penyerangan yang terstruktur dan disengaja, karena Israel telah mengunci target.

Tentara Israel terus mengawasi orang-orang palestina dengan menggunakan drone siang-malam. Mencari target mereka dan melakukan serangan ketika mereka lengah.

Baca Juga: Mogok Makan 87 Hari, Khader Adnan Warga Palestina tewas di Penjara Israel

Hal tersebut mengerikan, karena penyerangan secara tiba-tiba dapat terus dilakukan oleh Zionis Yahudi Israel.

Peristiwa pengeboman terjadi di bangunan Burj Ad-Dauli Lantai 6, Pusat Kota Gaza, Palestina pada Rabu dini hari, 10 Mei 2023 sekitar pukul 02:00 waktu setempat.

Lokasi tersebut sangat dekat dengan tempat tinggal Muhammad Husein Gaza. AKtivis dan Jurnalis Indonesia asal Bogor.

 

"Bayangkan teman-teman, betapa pengecutnya musuh-musuh itu," ujar Husein.

Baca Juga: Pertama Kalinya, PBB Peringati Hari Pengusiran Warga Palestina oleh Israel di Tanah Kelahirannya

"Para Agresor menyerang dalam kondisi mereka para korban sedang tertidur dan yang terbunuhnya warga sipil. Termasuk anak-anak dan kaum wanita," lanjutnya.

Dalam laporan yang Husein sampaikan, 13 warga palestina dilaporkan meninggal dan 20 orang terluka dalam insiden pengeboman oleh drone Israel.

Tiga diantara korban meninggal adalah target Zionis Israel, yakni Komandan Jihad Islam. Jihad Islam sendiri merupakan salah satu faksi perjuangan di Kota Gaza, Palestina.

Sementara 10 orang lainnya adalah warga sipil. empat orang adalah anak-anak dan empat orang wanita.

Baca Juga: Bentrokan di Jalur Gaza Terjadi Lagi, Pasca Tahanan Palestina Meninggal akibat Mogok Makan 86 Hari

Dari 10 warga sipil yang meninggal, tiga diantaranya adalah orang Palestina berkewarganegaraan Rusia.

 

Terbunuhnya warga Rusia tersebut menyebabkan murkanya Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Israel.

Bahkan salah satu dari korban tersebut juga adalah seorang dokter di Gaza, Palestina.

Akibat serangan drone Israel yang menewaskan tiga Komandan Jihad Islam. 'Ruang Koordinasi Gabungan' yang berisi faksi-faksi perlawanan Gaza pada Israel berkumpul.

Mereka menyampaikan statement bahwa aksi pembunuhan tersebut adalah harga mahal yang harus dibayar Zionis Israel.

Baca Juga: Pertama Kalinya, PBB Peringati Hari Pengusiran Warga Palestina oleh Israel di Tanah Kelahirannya

"Hari ini, adalah harga yang harus dibayar penjajah Israel di tanah milik Palestina.

Mengisyaratkan mereka akan membalas pengeboman drone Zionis Israel, cepat atau lambat. Dengan balasan yang tidak sederhana, dan akan mengguncang wilayah jajahan Israel.

Hal tersebut berpotensi memicu pergolakan besar beberapa hari kedepan***

Editor: Muh Romli

Sumber: Youtube Muhammad Husein Gaza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x