Sekitar 150 stasiun pemantau kini telah disebar di lepas pantai dengan membentuk jaringan yang berfungsi untuk memberikan peringatan dini Tsunami.
Supaya prediksi tersebut dapat terbaca, data yang dihasilkan oleh sensor akan diubah menjadi tinggi dan luasan Tsunami di sepanjang garis pantai.
AI Deep Learning dapat membuat prediksi serta menghasilkan pemodelan yang sangat terperinci tersebut dalam waktu hitungan detik.
Pemodelan yang dibuat adalah bagaimana tsunami yang mendekat akan berdampak pada garis pantai timur laut di Jepang.
Kondisi ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan prediksi menggunakan komputer manual yang dapat mencapai waktu 30 menit atau bahkan lebih.
Baca Juga: Korea Selatan vs El Salvador di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Komputer manual membutuhkan penyelesaian persamaan non-linear yang sulit secara numerik.
Biasanya memakan waktu sekitar 30 menit pada komputer standar. Walau saat bencana tsunami Jepang 2011 melanda, beberapa bagian pantai mencapai waktu 45 menit setelah.
Mengefisienkan waktu yang berharga bagi masyarakat untuk mengambil tindakan mitigasi dengan cepat dan tepat, adalah prioritas utama.
Teknologinya yang memiliki potensi menyelamatkan jutaan jiwa ini mengeksploitasi kekuatan pembelajaran AI Deep Learning, dengan sebuah mesin bernama Superkomputer Fugaku.