Iyan Mulia, ilmuan Indonesia dari Laboratorium Ilmu Prediksi RIKEN (lembaga Risen Jepang) dan rekan kerjanya telah menggunakan AI Deep Learning Fugaku Super Komputer.
Baca Juga: Korea Selatan vs El Salvador di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Untuk memangkas waktu perhitungan prediksi dan pemodelan tsunami, menjadi kurang dari satu detik.
“Keunggulan utama metode kami adalah kecepatan prediksi, yang sangat penting untuk peringatan dini,” ungkap Mulia.
“Pemodelan tsunami konvensional memberikan prediksi setelah 30 menit, yang terlambat. Tapi model kami dapat membuat prediksi dalam hitungan detik.” lanjutnya
Meskipun tsunami jarang terjadi, tim tetap melatih AI Deep Learning mereka menggunakan lebih dari 3.000 peristiwa tsunami yang dihasilkan komputer.
Mereka kemudian mengujinya dengan 480 skenario tsunami lainnya dan tiga tsunami real yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Estonia vs Belgia di Kualifikasi UEFA Euro 2024: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Model berbasis pembelajaran AI mereka dapat mencapai akurasi yang sangat sebanding, yakni hanya dengan satu persen upaya komputasi.
Pendekatan pembelajaran yang sama dapat digunakan untuk skenario bencana lainnya, dimana waktu adalah taruhan nyawa.