Perang Yunani Melawan Kebakaran Hutan Selama Tujuh Hari, Api Tetap Tak Terkendali

- 25 Juli 2023, 23:30 WIB
  Yunani tengah berperang dengan api dari kebakaran hutan dari suhu tinggi musim panas. Api masih menggila sejak tujuh hari lalu, dan akan memburuk tiga hari kedepan.
Yunani tengah berperang dengan api dari kebakaran hutan dari suhu tinggi musim panas. Api masih menggila sejak tujuh hari lalu, dan akan memburuk tiga hari kedepan. / Anadolu/
PRIANGANTIMURNEWS - Yunani saat ini tengah berperang dengan api dri kebakaran hutan  yang tidak terkendali akibat suhu panas yang tinggi.

Kebakaran tersebut berkobar di seluruh Yunani selama tujuh hari, tak terkecuali tempat liburan terkenal Yunani yakni hutan Pulau Rhodes dan hutan Pulau Corfu.  

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyatakan bahwa saat ini 'Negara Mediterania Timur' sedang berperang serius dengan api musim panas yang menyebabkan kebakaran hutan.
 
Baca Juga: Uni Eropa Mulai Adopsi Paket Sanksi ke-11 untuk Rusia, Sebagai Konsekuensi Perang di Ukraina

Serta menyatakan bahkan tiga hari kedepan akan menjadi hari-hari yang sulit, sebelum akhirnya suhu tinggi di Yunani akan benar-benar turun.

“Untuk beberapa minggu kedepan, kita harus selalu waspada. Kami sedang berperang,” ungkap Mitsotakis.

Menurut Juru Bicara Pemadam Kebakaran, benana itu telah memaksa ratusan warga dan turis meninggalkan rumah dan hotel yang mereka tinggali.

Tim evakuasi terbaru diperintahkan untuk mengamankan sebanyak 19.000 orang.
Sebagian besar turis dipindahkan dengan bus dan perahu sejak akhir pekan lalu dari jalur api yang mencapai beberapa daerah pesisir pantai dari pegunungan terdekat.
 
Baca Juga: Yunani Dorong Balik Perahu Imigran, Turki hingga PBB Nyatakan Kecaman dan Keprihatinan

Di pulau wisata Corfu di Ionia barat, sekitar 2.400 turis dan penduduk setempat juga dipindahkan sebagai tindakan pencegahan sejak 23-24 Juli 2023.

Evakuasi juga dilakukan di wilayah pulau Evia dan daerah pegunungan di wilayah Peloponnese selatan.

“Kami akan membangun kembali apa yang hilang dari kami, kami akan memberi kompensasi kepada mereka yang terluka, krisis iklim sudah ada di sini," paparnya

"Itu akan memanifestasikan diri mereka di mana-mana termasuk di Mediterania dengan bencana yang lebih besar,” tambahnya.
 
Baca Juga: Ikut Perang Hebat Dengan Lolly! Ini Reaksi Nikita Mirzani Ke Mail!

Kantor berita AL Jazeera melaporkan bahwa api bergerak lebih cepat daripada yang telah diperkirakan sebelumnya.

Tidak dapat ditahan oleh petugas pemadam kebakaran sama sekali, karena angin bertiup hingga 50 km per jam (31 mph).

“Petugas pemadam kebakaran mengatakan sangat sedikit yang bisa mereka lakukan dengan angin yang sangat kencang ini," ungkap reporter Al Jazeera.

"Sementara dunia banyak memusatkan perhatian pada para turis yang dievakuasi dari pulau ini, penduduk setempat lah yang tersisa," sambungnya.

"Ada keputusasaan yang nyata di sini tentang seberapa banyak mereka telah kehilangan dan apa yang terjadi pada pulau mereka,” tambahnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa sudah ada sukarelawan yang bergabung dalam misi pemadaman kebakaran hutan.

“Banyak sukarelawan telah bergabung dalam upaya pemadaman kebakaran, tetapi kami diberi tahu bahwa kru di jalan tidak cukup,” ungkapnya.

Katerina seorang penduduk Rhodes, berdiri di pinggir jalan saat api berkobar besar mengatakan kepada reporter Al Jazeera bahwa api telah mengambil rumahnya.
 
Baca Juga: Palestina Peringatkan Dunia Ancaman Perang Agama, Pasca Kehadiran Menhan Israel Memaksa Masuk ke Al Aqsa

“Saya tidak punya apa-apa, Itu rumahku. Pergilah hewan-hewanku,” kata Katerina.

Di pantai pulau itu, banyak warga yang berlindung di sebuah restoran. Sementara yang lain menuangkan air laut ke dalam tangki besar yang ditumpuk di atas truk untuk memadamkan api.

“Angin hari ini sangat tinggi. Ini akan menjadi lebih buruk pada hari Rabu, 26 Juli 2023," ungkap Lani Karpataki salah seorang warga.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x