Perbatasan Rafah, Pemisah antara Gaza dan Mesir Diserang Israel!

- 11 Oktober 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Perbatasan Rafah yang memisahkan Semenanjung Sinai, Mesir dan Jalur Gaza, Palestina dibom Israel pada 9-10 Oktober 2023.Ilustrasi Perbatasan Rafah yang memisahkan Semenanjung Sinai, Mesir dan Jalur Gaza, Palestina dibom Israel pada 9-10 Oktober 2023.
Ilustrasi Perbatasan Rafah yang memisahkan Semenanjung Sinai, Mesir dan Jalur Gaza, Palestina dibom Israel pada 9-10 Oktober 2023.Ilustrasi Perbatasan Rafah yang memisahkan Semenanjung Sinai, Mesir dan Jalur Gaza, Palestina dibom Israel pada 9-10 Oktober 2023. /ANTARA/

PRIANGANTIMURNEWS - Perbatasan Rafah yang merupakan pemisah antara Semenanjung Sinai, Mesir dengan Jalur Gaza, Palestina diserang Israel.

Penyerangan pertama terjadi pada Senin, 9 Oktober 2023. Hingga Selasa, 10 Oktober 2023 telah terjadi tiga kali serangan udara selama 24 jam menggunakan empat rudal.

Perbatasan Rafah adalah satu-satunya perbatasan di Semenanjun Sinai yang tidak dikendalikan oleh tentara Israel.

Baca Juga: Mengapa Hamas Kini Melancarkan Serangan Besar-besaran Terhadap Israel? Ini Alasannya

Sekaligus satu-satunya titik penyeberangan ke Semenanjung Sinai, Mesir bagi 2,3 juta penduduk Gaza.

Sisa wilayah sepanjang 40 km (25 mil) adalah perbatasan dengan Israel dan dikelilingi oleh tentaranya serta laut dibagian barat laut Jalur Gaza.

Perjalanan orang dan barang dikontrol secara ketat di bawah kesepakatan "blokade Gaza" yang diberlakukan oleh Mesir dan Israel.

Baca Juga: Perang Palestina dan Israel Memuncak: Strategi Hamas Lancarkan Serangan Balasan Terbesar

Laporan penyerangan Perbatasan Rafah disampaikan oleh Kelompok Hak Asasi Manusia Sinai (LSM Sinai) pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Serangan tersebut bertujuan untuk mengancam warga Palestina yang hendak lari ke Sinai, atau mencegah datangnya bantuan dari luar Palestina.

Sekaligus memperingati Mesir untuk tidak melakukan apapun, termasuk memberikan mereka kebutuhan pangan dan pengobatan pada warga Palestina.

Baca Juga: Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan Israel di Jalur Gaza, Ini Pernyataan Kementerian Luar Negeri RI

LSM Sinai menyampaikan bahwa serangan Israel mendorong perbatasan Rafah untuk ditutup. Tetapi tak ada konfirmasi dari kedua belah pihak.

Tentara Israel sama sekali tidak mengkonfirmasi dan menyangkal serangan tersebut, lapor dari kantor berita AFP.

“Tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal, pada saat ini”, tulis kantor berita AFP.

Baca Juga: Yahudi Israel Ludahi Gereja dan Warga Kristen di Yerusalem

Penyerangan Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina telah menimbulkan kekhawatiran di Mesir.

Pemerintah Mesir mendesak Israel untuk memberikan jalan yang aman bagi warga Palestina dari daerah kantong yang terkepung.

Dibandingkan mendorong mereka untuk melarikan diri ke barat daya menuju Semenanjung Sinai.

Baca Juga: Ketegangan di Tepi Barat, Tentara Israel Serang Sekolah dan 6 Warga Palestina Meninggal

Saat ini Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi tengah mendorong mitra regional dan internasional untuk melakukan negosiasi solusi terhadap Perang Palestina-Israel.

Menyebutnya sebagai eskalasi yang sangat berbahaya di wilayah Gaza.Mempertanyakan perkara keselamatan warga Palestina di Gaza.

Mesir tidak akan membiarkan masalah ini diselesaikan dengan mengorbankan pihak lain.

Baca Juga: Sumpah Turki untuk Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina dari Penjajahan Israel

Komentar tersebut disampaikan oleh El-Sisi dalam sebuah komentar yang dilaporkan oleh kantor berita negaranya MENA.

Menunjukkan referensi yang jelas mengenai risiko satu-satunya jika warga Palestina sampai harus didorong ke Sinai.

Mesir adalah negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel, telah menjadi penengah antara Israel dan faksi-faksi Palestina.

Baca Juga: Tentara Israel Serang Nablus, Pemuda 20 Tahun Tewas dan 6 Warga Palestina Terluka

Termasuk dalam konflik-konflik sebelumnya di Gaza dan berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut dalam pertempuran saat ini.

Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan “blokade total” terhadap Gaza.

Dengan memutus akses terhadap air, makanan, bahan bakar dan listrik.

Baca Juga: Palestina dan Israel Menyetujui Gencatan Senjata yang Dimediasi Mesir

Pengepungan Gaza oleh tentara Israel, dengan tujuan untuk membuat penduduk kelaparan. Itu merupakan kejahatan perang berdasarkan undang-undang PBB.

Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese, menyatakan perang kali ini berpotensi mengulang kejadian yang serupa di "Nakba Kedua" di masa yang akan datang.

“Bagi saya, tindakan yang diambil, termasuk pemboman di penyeberangan Rafah," ujar Albanese.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Palestina, Korban Jiwa Mencapai 21 Orang

"Mengisyaratkan niat untuk benar-benar membuat kelaparan dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa mengatakan sebanyak 830 orang, termasuk perempuan dan anak-anak telah meninggal. Lebih dari 4.250 orang terluka.

Sementara 900 warga Israel juga telah terbunuh sejak serangan besar Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: VIRAL! Detik-Detik Burung Gagak Copot Bendera Israel Dari Tiangnya! Dunia Dibuat Heboh

Pengepungan Gaza juga menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa warga sipil Palestina akan menghadapi serangan gencar.

Bahkan kekhawatiran akan invasi darat Israel, tanpa ada tempat untuk melarikan diri.

Kementerian dalam negeri Gaza yang dikelola Hamas juga mengatakan adanya pemboman oleh Israel yang menghantam gerbang masuk Palestina di perbatasan Rafah.

Baca Juga: Dampak Serangan Balasan Israel di Gaza, Infrastruktur Penting Rusak

Penyeberangan itu ditutup dari sisi Mesir, warga Palestina yang berencana melakukan perjalanan ke Gaza harus mundur ke kota utama Al Arish di Sinai utara.

Pada hari Senin, sekitar 800 orang meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah dan sekitar 500 orang masuk, ke Gaza.

Meskipun penyeberangan tersebut ditutup untuk pergerakan barang, menurut kantor kemanusiaan PBB.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah