Israel Gagal dalam Operasi Darat, kembali Incar RS Al-Quds di Gaza

- 30 Oktober 2023, 07:30 WIB
Kendaraan lapis baja Israel yang coba memasuki Jalur Gaza, Palestina bagian utara.
Kendaraan lapis baja Israel yang coba memasuki Jalur Gaza, Palestina bagian utara. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Israel kembali dipermalukan oleh tentara Hamas, atas kegagalan dalam operasi darat dari serangan yang mematikan baru-baru ini.

Beberapa video yang tersebar di media sosial dan saluran TV di dunia menunjukkan Hamas berhasil menghancurkan kendaraan lapis baja milik Israel.

Dua kendaraan lapis baja yang terekam tersebut memasuki Jalur Gaza, Palestina dengan tujuan operasi darat yang telah diumumkan pada 27 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: Gaza dalam Kegelapan: Israel Luncurkan Hujan Artileri Jatuh Dekat Rumah Sakit Indonesia

Tapi usaha tersebut gagal, ketika Hamas berhasil membombardir kendaraan paing depan yang menewaskan seluruh tentara Israel di dalamnya.

Hingga Selasa, 29 Oktober 2023. Kendaraan lapis baja Israel masih terlihat mencoba memasuki Jalur Gaza bagian utara.

Beberapa kali masuk melalui lahan kosong, pertanian bahkan pantai Gaza. Namun selalu gagal dan menjadi sasaran empuk roket serta mortir milik Hamas.

 Baca Juga: 7 Kejahatan Perang Israel dan Pelanggaran Hukum Perang Terhadap Palestina

Tentara Israel adalah pasukan yang unggul karena teknologi dan selalu menjadi pemenang dalam perang jarak jauh.

Tetapi tentara Hamas adalah pasukan berani mati, yang sangat unggul dalam perang karang dekat. Membuat tentara Israel cenderung hati-hati dalam bergerak.

Dalam keterangan yang disampaikan Juru Bicara Tentara Israel, Daniel Hagari pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Mengumumkan bahwa mereka telah memperluas operasi darat dengan kekuatan besar.

Baca Juga: Presiden Erdogan Tegaskan Hamas Bukan Teroris! Saat Prancis dan Inggris Bela Israel

Namun realitas yang terjadi, operasi darat mereka justru gagal. Hamas mempermalukan Hagari, dan kini kendaraan lapis baja mereka hanya mondar-mandir tidak jelas.

Operasi darat besar-besaran gagal, sayangnya Israel terus mengincar warga sipil dan tim lapangan Palestina.

Artileri dan rudal jet terus memporak porandakan Gaza, dan mengincar wilayah Rumah Sakit Al-Quds di utara. Termasuk wilayah Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

Baca Juga: 2.065 Anak Palestina Kehilangan Nyawa, Genosida Israel Paling Dikecam Dunia

Israel mengincar Rumah Sakit di Palestina dengan dalih terdapat bunker Hamas di bawahnya.Telah banyak tim lapangan, warga sipil, dan warga yang terluka menjadi korban Genosida Israel.

Angka kematian warga Palestina kini naik drastis hingga angka 8.005 korban jiwa. Ironisnya 3.342 dari angka tersebut adalah anak-anak.

Sementara korban wanita di Jalur Gaza mencapai 2.062 dan 460 lansia. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Palestina.

Baca Juga: Lautan Aksi Palestina Banjiri Dunia: Muslim, Kristen Hingga Yahudi Kecam Genosida Israel

Sementara tim medis yang meninggal mencapai puluhan orang. Jurnalis Palestina juga menjadi target.

Setidaknya terdapat 34 jurnalis Palestina meninggal akibat serangan membabi buta Israel, dan beberapa orang diantaranya adalah selebgram Palestina.

Menteri Hak Sosial Spanyol Lone Belarra pada Minggu, 29 Oktober 2023 mendesak agar Eropa bertindak tegas untuk melawan Genosida yang dilakukan Israel.

Baca Juga: Israel Upayakan Penutupan Stasiun Berita Al Jazeera: Media Massa Jujur yang Mengancam

“Hari ini kami di sini mendampingi semua orang baik di negara kami dan juga semua orang di seluruh Eropa," ungkap Belarra dalam X

"Kita ingin meminta dan menuntut diakhirinya genosida yang direncanakan ini. Itu pembersihan etnis rakyat Palestina yang sedang dilakukan untuk selamanya oleh Israel,” tambahnya.

“Kami tidak ingin terlibat dalam genosida yang direncanakan ini dan kami pikir Eropa harus segera bertindak. Saya percaya bahwa Eropa akan membayar mahal atas kemunafikan ini." sambungnya.

Baca Juga: 11 Jurnalis Meninggal di Palestina, Media Israel Kecam Penggambaran Negaranya Sebagai Teroris

Dirinya juga menyindir Eropa dan AMerika Serikat (AS) yang justru berdiri atas solidaritas Israel yang biadab.

"Masyarakat terkejut melihat bagaimana seluruh posisi Uni Eropa berada di bawah kepentingan Amerika Serikat dan Negara Israel," paparnya.

Dirinya menyerukan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu agar diseret ke Pengadilan Kriminal Internasional, untuk diadili sebagai 'penjahat perang'.

Baca Juga: Blokade Gaza! Israel Langgar Hukum Internasional, dengan Libatkan Warga Tak Bersalah

“Tentu saja, kita harus membawa Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk diadili sebagaimana adanya, seorang penjahat perang,” akhirinya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah