Hamas: Pengepungan RS Indonesia adalah Kejahatan yang Perlu Diintervensi Pihak Internasional

- 21 November 2023, 06:35 WIB
Rumah Sakit Indonesia dikepung dan diserang tentara Israel, dan menewaskan 1 warga sipil sejak Senin pagi, 20 November 2023.
Rumah Sakit Indonesia dikepung dan diserang tentara Israel, dan menewaskan 1 warga sipil sejak Senin pagi, 20 November 2023. /ANTARA/

PRIANGANTIMURNEWS - Pejuang Hamas mengutuk pengepungan Rumah Sakit Indonesia oleh IDF (tentara Israel) sebagai kejahatan besar yang mengabaikan hukum internasional.

Pernyataan Hamas tersebut diterbitkan oleh kantor berita Al Jazeera pada Senin, 20 November 2023 pukul 15:30 WIB.

Setelah penyerangan dan pengepungan RS Indonesia terjadi, yang menyebabkan sebanyak 12 warga sipil meninggal dalam serangan yang dilancarkan sejak pagi.

Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

"Pengeboman pendudukan dan pengepungan Rumah Sakit Indonesia adalah kejahatan besar yang memerlukan intervensi internasional," tegas pernyataan Hamas.

"(ini) untuk melindungi institusi kesehatan terakhir yang beroperasi di Gaza bagian utara," tambahnya.

Dalam pernyataan reporter Al Jazeera, warga, petugas kesehatan, relawan dan siapa pun yang hendak keluar dari RS Indonesia akan langsung dibunuh.

Baca Juga: Kewalahan oleh Hamas: AS Umumkan Sanksi untuk Bekukan Sumber Pendanaan Pahlawan Palestina

"Pasukan Israel menargetkan siapa saja yang mencoba keluar dari rumah sakit Indonesia dengan tembakan langsung," ungkap reporter.

"Listrik padam di rumah sakit Indonesia setelah generatornya berhenti bekerja akibat pemboman Israel," ungkapnya sejak pengepungan pagi kemarin.

"Seorang dokter terluka setelah bom Israel jatuh di halaman rumah sakit Indonesia di utara Jalur Gaza," tambahnya.

Baca Juga: Tak Terima Dituduh Gunakan Tameng Manusia: Hamas Kecam UE Putar Balikkan Fakta!

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi langsung mengeluarkan kecaman yang mengutuk penyerangan Israel terhadap RS Indonesia.

"Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional," tegas Retno.

Pernyataan tersebut disiarkan dari Beijing, China ketika Menlu Indonesia tengah bersama utusan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) lainnya.

Baca Juga: Memilih Mundur! Tank Israel Hancur Berkeping-keping oleh Serangan Roket Yassin105 Hamas, Begini Kronologinya

Retno juga mendesak agar semua negara yang menjalin hubungan diplomatis dengan Israel agar menggunakan pengaruh dan kekuatannya.

Khususnya untuk menekan Israel agar menghentikan penyerangan Rumah Sakit di Palestina yang terus dilakukan berulang kali.

Bersamaan kejadian tersebut, Retno atas nama Indonesia yang diberi mandat tengah bersama Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) OKI.

Baca Juga: Gara-gara Serangan Hamas ke Israel, Kakek Umur 71 Tahun di Amerika Tikam Ibu dan Anak Usia Enak Tahun

Tengah berada di Beijing, China untuk menggalakan dukungan untuk Palestina terhadap Genosida Israel yang semakin menjadi-jadi.

China adalah negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang juga memiliki hak veto bersama empat negara lain: Rusia, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis.

Setelah menggalang dukungan terhadap China, selanjutnya mereka akan terbang ke Moskow, Rusia juga untuk tujuan yang sama.

Baca Juga: Presiden Turki Sebut Pertemuan Presiden Palestina dan Pimpinan Hamas Berada di Dimensi Berbeda

Rumah Sakit Indonesia dan Al Shifa sebelumnya telah dituduh terlibat dengan Hamas dalam membagi bahan bakar dan terowongan bawah tanah, termasuk oleh media barat Pro-Israel.

Namun berulang kali pernyataan tersebut dibantah oleh Indonesia dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, dan dibuktikan Aljazeera bahwa tuduhan Israel adalah rekayasa.

Bahkan beberapa media luar seperti Prancis pun membongkar kebusukan tentara Israel yang menjadikan alibi tersebut untuk menghancurkan RS Indonesia.

Baca Juga: Aksi Pasukan Hamas Berikan Semangat Bagi Pejuang Muslimin di Jalur Gaza

Terdapat tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tinggal di RS Indonesia, dan sempat heboh lantaran tak bisa dihubungi.

Hingga Ketua Presidium organisasi kemanusiaan MER-C, Sarbini Abdul Murad menyatakan bahwa ketiga WNI tersebut dalam keadaan aman.

"Sampai dengan hari ini, kami belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada disana," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Baca Juga: Israel Mengklaim telah Menewaskan Komandan senior Hamas Melalui Serangan Udara ke Wilayah Gaza

"Namun, menurut informan-informan kami di sana. Menurut jaringan kami, ketiga relawan MER-C insya allah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami," ungkapnya.

"Mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia (yang terkepung)," tambahnya.

Menurut laporan Kantor Berita Anadolu, saat ini korban meninggal dalam Genosida Israel telah mencapai angka 13.300.

Baca Juga: 130 Roket Terbesar Diluncurkan ke Tel Aviv tepat Sasaran Penerbangan Udara Israel, Hamas: Kami Menuaikan Janji

Dengan rincian 5.600 adalah anak-anak, 3.550 adala wanita, 201 adalah staf Rumah sakit (termasuk dokter), 60 adalah jurnalis dan 22 lainnya adalah relawan sipil.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x