Rabbi Yahudi Serukan Israel untuk Merebut Semenanjung Sinai dan Sungai Nil

- 13 Desember 2023, 07:55 WIB
Pemandangan udara dari tenda-tenda darurat warga Palestina, yang mengungsi akibat Israel di Gaza. Mereka mengungsi di dekat perbatasan Mesir, Penyeberangan Rafah pada 07 Desember 2023.
Pemandangan udara dari tenda-tenda darurat warga Palestina, yang mengungsi akibat Israel di Gaza. Mereka mengungsi di dekat perbatasan Mesir, Penyeberangan Rafah pada 07 Desember 2023. /Anaddolu/

Saat Semenanjung Sinai dikuasai, terdapat 18 pemukiman Israel yang didirikan. Khususnya berada di Teluk Aqabah yang terletak di timur laut, selatan Jalur Gaza.

Setelah perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979. Mesir diharuskan mengumumkan Pengakuan terhadap Israel sebagai negara berdaulat dan SAH.

Dengan imbalan, Semenanjung Sinai kembali dikuasai oleh Mesir dan mencabut seluruh elemen Israel disana termasuk penduduk, dua pangkalan udara, dermaga, dan sumber minyak Israel.  

Namun, perjanjian damai Mesir-Israel tersebut malah membawa petaka untuk Arab dan Mesir sendiri.

Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

Dimana pada tahun 6 Oktober 1981, Presiden Mesir Anwar Sadat dibunuh oleh kelompok penentang karena diklaim mengkhianati Mesir, Arab dan Islam.

Serta aliansi Arab saat itu pun mulai pudar, menyebabkan ketidakpercayaan satu sama lain dan menganggap itu sebagai kekalahan.

Langkah yang serupa kemudian dilakukan oleh Lebanon untuk kembali menguasai dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Sementara kalim Israel untuk menguasai Sungai Nil bersumber dari keyakinan mereka sebagai Yahudi akan kekuasaan King Solomon yang menjanjikan tanah untuk mereka.

Baca Juga: Israel Diapers Force: Tentara Berpopok Bayi Tumbang oleh Diare akibat Keracunan Makanan

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x