100 Hari Perang Gaza: Israel Abaikan Keputusan Mahkamah Internasional, Berdalih Pertahanan Diri

- 15 Januari 2024, 08:48 WIB
Serangkaian foto yang dirangkai press Anadolu, sebagai peringatan Genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Serangkaian foto yang dirangkai press Anadolu, sebagai peringatan Genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Perang Gaza antara pejuang Palestina dan Penjajah Israel telah mencapai hari ke-100. Namun, belum ada tanda-tanda perang akan berakhir.

Kecaman dan protes yang digaungkan di seluruh Dunia sama sekali tidak didengar oleh Pemerintah Israel.

Bahkan saran dari negara sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menahan diri karena kerugian perang yang besar telah dihiraukan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Umat Diperkenalkan Pada Anak Indonesia di 100 Hari Mengenang Genosida Gaza Palestina

Aksi boikot yang dilakukan seluruh Dunia tampak belum cukup untuk melumpuhkan perekonomian Israel sebagai sumber dana dalam Perang Gaza. Walau Yaman telah menyita kapal Israel.

Pada Minggu, 14 Januari 2024 Netanyahu dalam pernyataannya juga akan mengabaikan tuntutan dari Afrika Selatan dan keputusan Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Netanyahu menyampaikan dalih demi pertahanan diri, maka penyerangan terhadap Gaza, Palestina harus tetap dilakukan sampai Hamas musnah dan Palestina direbut.

Baca Juga: Presiden Palestina: Perang Gaza Lebih Mengerikan Dibandingkan Peristiwa Nakba 1948

"Kita akan melanjutkan perang sampai akhir, menuju kemenangan penuh sampai kita mencapai semua tujuan kita. Yakni memusnahkan Hamas," ucap Netanyahu.

"Membawa kembali sandera dan janji bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," tambahnya.

"Kita akan membawa kembali keamanan ke selatan dan utara. Tidak ada yang bisa menghentikan kita, baik itu Den Haag (Mahkamah Internasional)," tegasnya.

"Juga poros iblis (negara-negara yang disebut sponsor pejuang Palestina), atau siapa pun itu yang menghalangi kita," akhirinya.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi: Kehabisan BBM dan Difitnah Lindungi Hamas

Pengabaian keputusan yang akan disampaikan Mahkamah Internasional, sama sekali tidak membuat Israel takut dengan sanksi yang akan diberikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

GENOSIDA MENGERIKAN

Sejak serangan balasan Israel pada 7 Oktober 2023, sebanyak 24.000 warga Palestina telah meninggal. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan tak bersalah.

Serangan mematikan itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah Gaza telah rusak, dengan rincian 69.300 unit rumah dan 290.000 bangunan lainnya hancur.

Baca Juga: Israel Bunuh Fotografer Al Jazeera, Korban Jurnalis Terbesar adalah di Gaza

Sebanyak 121 ambulans menjadi sasaran serangan Israel. Termasuk 30 rumah sakit, 150 institusi layanan kesehatan.

Sebanyak 53 pusat layanan kesehatan diantaranya terpaksa tidak dapat beroperasi akibat serangan Israel atau hancur lebur.

Kemudian 95 sekolah juga hancur dan 295 rusak. Sebanyak 145 masjid dibongkar dan 243 lainnya rusak sebagian akibat serangan gencar Israel.

Gereja-gereja juga tidak luput dari pemboman Israel. Tiga gereja di Gaza rusak parah, sementara 200 situs arkeologi yang dilindungi benar-benar hancur.

Baca Juga: Pompa Air Laut Israel Banjiri Terowongan Hamas: Pasokan Air Tawar Gaza Terancam

Serangan Israel yang sedang berlangsung hingga saat ini, memaksa puluhan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka, disampaikan oleh  kepala kotamadya Ahmed al-Soufi.

“Sekitar satu juta orang telah tiba di kota Rafah di Gaza selatan sejak pecahnya perang Israel,” kata Al-Soufi.

“Pemerintah kota tidak lagi mampu mengontrol seluruh layanan dasar di kota, khususnya pengumpulan sampah di tengah tingginya jumlah pengungsi,” tambahnya.

Saat ini Gaza mengalami krisis air bersih akibat perang. Kurangnya air bersih membuat para pengungsi dan warga tidak mampu menjaga kebersihan.

Baca Juga: Penyakit Menular Menyebar di Gaza, saat Rumah Sakit Dibanjiri Mayat Korban Genosida Israel

Itu dapat menyebabkan penyakit dengan sangat cepat menular dan termasuk ancaman kelaparan di wilayah Jalur Gaza.

AS HILANG KESABARAN

Presiden Amerika Serikat (AS) dalam hari ke-100 Perang Gaza, dilaporkan telah kehilangan kesabaran terhadap sikap keras kepala PM Israel Benjamin Netanyahu.

Tidak hanya Biden, bahkan para pejabat senior AS juga semakin frustasi karena telah menolak permintaannya terkait Perang Gaza yang secara perlahan membawa AS dalam krisis baru.

"Situasinya buruk dan kita terjebak. Kesabaran presiden sudah habis," tulis kutipan berita Axios dari salah seorang Pejabat AS.

Baca Juga: Kekhawatiran Jelang Akhir Gencatan Senjata di Gaza: Panglima Israel Setuju Lanjutkan Operasi Darat

Biden juga tampaknya telah memutuskan komunikasi dengan netanyahu sementara, mereka dilaporkan terakhir berkomunikasi tanggal 23 Desember 2023. 

Selang 20 masih belum tampak ada komunikasi yang baik antara kedua patner yang bersekutu tersebut satu sama lain itu.

“Ada rasa frustasi yang sangat besar,” komentar tambahan.

AS sebelumnya meminta Netanyahu terkait pencairan pendapatan pajak Palestina yang ditahan oleh Israel. 

Baca Juga: 160 Anak di Gaza Dibunuh Setiap Hari: Aktivis Israel Serukan Dunia untuk Tak Kirim Senjat

Termasuk pertanyaan kepada Israel yang lamban untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Membuat AS di bully warga Dunia.

Penolakan Netanyahu terhadap rencana AS untuk membentuk Otoritas Palestina yang direformasi untuk berperan di Gaza pasca serangan Hamas dan pengurangan operasi Israel di Gaza.

Juga telah membuat situasi di antara kedua patner tersebut memburuk hari kehari.

Baca Juga: Ancaman Penembakan Anies Baswedan Viral di Media Sosial, Polisi Lakukan Pendalaman

“Mereka memohon kepada koalisi Netanyahu, namun sepertinya wajah mereka ditampar berulang kali,” kata senator kepada Axios.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x