"NARASI KAMI, OPERASI BADAI AL-AQSA"
Kelompok Pejuang Palestina Hamas dan Israel sebelumnya sama-sama menentang 'Solusi Dua Negara'. Mengklaim hal yang sama terkait kepemilikan tanah mereka.
Sebelum itu pada Minggu, 21 Januari 2023 Hamas menerbitkan laporan 16 halaman terkait Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menegaskan bahwa penyerangan itu merupakan langkah yang penting sebagaimana Israel akan merampas tanah Palestina, melakukan Yahudisasi, mengambil kendali penuh Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Gunakan Tameng Manusia: Hamas Kecam UE Putar Balikkan Fakta!
Serta upaya mereka yang akan benar-benar menghapus para pejuang Palestina yang menentang keras penjajahan pendudukan Israel.
Serta ditujukan untuk meringankan blokade di Jalur Gaza, membebaskan dari penjajahan Israel, memulihkan hak Palestina dan meraih kemerdekaan.
"Seperti yang dibuktikan banyak orang. Gerakan Hamas memperlakukan semua warga sipil yang ditahan di Gaza secara positif dan baik hati dan berusaha membebaskan mereka sejak awal agresi," ungkap Hamas.
"Hal itulah yang dilakukan selama gencatan senjata kemanusiaan seminggu di mana warga sipil tersebut dibebaskan dengan imbalan pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel,” tambahnya.
Baca Juga: Australia Meminta UE untuk Meninjau Kembali Keputusan Blokir Vaksin AstraZeneca