Secapa TNI Jadi Tempat  Isolasi Pasien Covid-19

19 Desember 2020, 17:11 WIB
DAUD Ahmad.*/NOVIANTI NURULLIAH/PR /NOVIANTI NURULLIAH/PR/

PRIANGANTIMURNEWS - Pasien Covid-19 di Jawa Barat saat ini terus meningkat. Sementara okupansi tempat isolasi telah melebihi ambang batas yang ditentukan WHO. 


Mengatasi hal itu Satuan tugas penanganan Covid-19 Jawa Barat terus mematangkan tempat isolasi tambahan.


Sebanyak 15 tempat disiapkan untuk menampung Covid-19 di antaranya empat hotel.

Baca Juga: Sebelum Digunakan, Vaksin Sinovic Harus Ada Sertifikat Halal

Selain itu, khusus Kota Bandung akan ada tambahan ajuan tempat isolasi yaitu di Secapa AD.

Ketua Harian Satuan tugas penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad seperti dikutip priangan timur dari pikiran-rakyat.mengatakan, pihaknya berkordinasi dengan Satgas Pusat untuk membantu operasional 15 tempat isolasi tambahan di Jabar.

Pada prinsipnya pusat membant, kemudian kan karena mekanisme anggaran ini akhir tahun jadi rencananya dalam 2 hari ini akan ngasih panjer.

Baca Juga: Ronal Surapradja Mantapkan Geluti Dunia Fesyen

"Jadi ada beberapa list yang kita sudah apa tempat isolasi kemudian secara apa dihitung oleh Dinkes bersama-sama IDI ada kebutuhannya sekitar puluhan miliar,” kata Daud, Sabtu (19/12/2020).

Selain itu, berdasarkan hasil rapat awal pekan ini, pihaknya akan mempercepat proses Secapa AD jadi tempat isolasi.

Secapa ditindaklanjuti karena kapasitasnya yang cukup banyak. Secapa mereka seribu lebih sisiwa di sana dikarantina dan setelah itu sembuh.

Baca Juga: Gubernur Jabar Berikan Pesan Untuk Habib Rizieq , Meminta Untuk Taat Pada Pemimpin di Antaramu

“Kita survei dulu Secapa. Secapa ini diluar ajuan kita ke pusat ya. Secapa muncul hari Senin seperti itu dan perintah Pak Sekda tindaklanjuti karena Pak Sekda sudah komunikasi dengan Pak Walikota.

Kenapa Secapa karena pertimbangannya lebih banyak terus lokasinya juga mumpuni,”ujar Daud.

Lainnya, untuk tempat isolasi yang dikonsultasikan ke pusat dari 15 tempat tersebut di antaranya Wisma Haji di Bekasi dan Indramayu, Lanud Sulaiman, dan BKM milik Kemenag di Jalan Burangrang Kota Bandung.

Baca Juga: PT ASI Pudjiastuti Aviation Rugi Miliaran Rupiah dari Rekrutmen Pilot

Daud menambahkan, pihaknya terus berupaya menyiapkan tempat isolasi baru untuk mengantisipasi daerah yang tidak memiliki tempat isolasi tambahan.

Dengan tempat yang difasilitasi provinsi maka masyarakat dari 27 kota kabupaten dengan mudah dapat mengaksesnya.

“Seperti BPSDM, pasien dari Sukabumi, Cianjur juga ada,”ujar dia.

Baca Juga: Pangandaran Raih Penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif Dari Kemendagri

Sementara itu, Ketua IDI Jabar dr Eka Mulyana mendukung penuh rencana penambahan tempat perawatan isolasi karena melonjaknya angka kejadiq pasien Covid-19 yang kesulitan mendapatkan perawatan.

Yang kedua mengenai tenaga medis atau kesehatan, ini lebih bukan hanya kekurangan saja tapi lebih ke arah koordinasi, misal tenaga medis atau kesehatan baik dinkes, organisasi profesi, baik dengan IDI, perawatnya PPNI.

"Kami sama di RS pun begitu sebetulnya segitu-gitu saja, kami teknis, berarti  kami koordinasi teknisnya bagaimana sehingga tetap, baik sedikit atau banyak pasien kita tetap terlayani karena kita punya sistem untuk koordinasi,” tutur dia.

Baca Juga: Pariwisata Semakin Berani Untuk Membuka Wisatawan Lebih Banyak Pengunjung

IDI Jabar, lanjut dia, sebetulnya jumlah dokter termasuk yang paling banyak di Indonesa, sifatnya koordinasi baik di tingkat provinsi aupun di tingkat kabupaten.

Selama ini kami dari IDI, koordinasi dengan kami dalam hal ini tenaga medis mungkin bisa lebih dioptimalkan.***(Novianti Nurulliah/pikiran rakyat)

 

 

Editor: Ahmad Ramadan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler