Bayi Kembar Siam Dempet Dada dan Perut Berhasil Dipisahkan Tim Dokter RSHS Bandung

9 April 2021, 17:02 WIB
Tim dokter RSHS sedang mengecek kondisi bayi kembar siam yang telah berhasil dipisahkan /Pikiran Rakyat/Novianyi Nurullah

PRIANGANTIMURNEWS - Bayi kembar siam dempet perut dan dada berhasil dipisahkan oleh Tim dokter bedah RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.


Bayi kembar siam Husna dan Hasna berhasil berhasil dipindahkan tim dokter RSHS Bandung pada Rabu 7 April 2021 petang atau sekitar pukul 16.00.

Bayi kembar siam asal Soreang Kabupaten Bandung itu, kini masih belum melewati masa kritis di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSHS. Diperkirakan masa kritis lewat setelah 48 jam usai operasi berakhir. 

Baca Juga: 6 Teman Makan si Nasi Liwet, Cocok untuk Munggahan


Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Ketua Tim Kembar Siam dr. Dikki Drajat Kusmayadi Surachman, Sp.BA mengatakan, setelah melewati enam jam setengah tindakan operasi, kedua bayi tersebut belum melewati masa kritis.

Untuk keduanya masih nadinya masih tinggi, kemudian keduanya ada demam. Tetapi  sudah dipastikan demam ini bukan karena infeksi tapi disebabkan pirogen atau zat yang menimbulkan panas tubuh yang biasanya terjadi karena ada kerusakan atau adanya kerusakan jaringan yang cukup luas. 


"Dan kita ketahui pada operasi kembar siam itu ada jaringan yang sengaja rusak dalam upaya memisahkan hati yang tebalnya 10 senti ke atas dan ke samping menimbulkan tentunya ada kerusakan sel-sel. Tapi yang di pinggiran dipisahkan kemudian tulang-tulang dada yang kita potong karena mereka itu dempet di dada dan perut, "ujar dia pada tim Humas RSHS, Kamis 8 April 2021. 

Baca Juga: Pada 12 April, Kemenag Siapkan 86 Lokasi Terbesar di 34 Provinsi Untuk Pemantauan Hilal Awal Ramadhan 2021


"Kita potong dinding dadanya dari tulang dadanya sehingga bagian rongga jantung terbuka kelihatan jantungnya. Di situ ketahuan ada selaput jantung yang hanya satu, yang biasanya masing-masing ada. Ini satu selaput untuk dua jantung ini dipotong dipisahkan," ujar dia. 


Kemudian untuk menutup, dokter bedah plastik bekerja keras membuat agar penutupan bisa longgar tidak terlalu saling tarik-menarik lukanya karena kalau luka saling tarik-menarik akan terjadi luka terbuka dan penyembuhan terganggu. 


"Tetapi secara keseluruhan keduanya stabil, kemudian alat bantu nafas sudah mulai disapih untuk yang Hasna Memang agak lebih berat sedikit karena dia dipasang juga selang ke dada untuk menghindari kelainan yang disebabkan oleh ekspose atau terbukanya selaput paru-paru," tutur Dikki. 


Diakui Dikki, keduanya sudah bangun tapi pihaknya mengupayakan supaya mereka tidur lagi karena dengan bangun biasanya anak gelisah, tidak nyaman dengan segala selang-selang yang nempel. 

Baca Juga: Dibalik Makna Tradisi Munggahan Menjelang Bulan Ramdhan


"Kalau anak tidak nyaman jadi bisa meningkatkan nadi kemudian anaknya gelisah sehingga kita berusaha menidurkan dulu untuk sementara. Tapi secara umum pernafasan dan faal yang lainnya sudah berjalan membaik meskipun tetap masih butuh pengawalan ketat karena masa kritis belum lewat,"ujar dia. 


Sekarang ini, kata Dikki, kedua bayi dirawat di PICU rencana perawatan yang intensif mengenai nutrisinya kemudian mengawal tanda-tanda vitalnya agar dia terjaga tidak jatuh ke dalam kondisi yang lebih jelek karena sekarang sedang masa-masa kritisnya. 


"Ini kan belum 24 jam kemarin kan operasi selesai jam 4 sore sekarang baru jam 10 pagi belum 24 jam biasanya masa kritis kita harapkan lewat setelah 2 hari," ucap dia. 

Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Ziarah Kubur, Ini Hukum dan Tata Caranya


Kemudian juga nanti akan ada fisioterapi agar anak yang terbiasa dempet jadi terbiasa atau normal kembali.


"Untuk pulang sebelum lewat masa kritis (belum direkomendasikan pulang). Ke depan mudah-mudahan luka, tanda-tanda vital semuanya dan fungsi tubuhnya membaik sehingga kita harapannya bisa memulangkan secepatnya," ucap dia.***
(Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler