Kecerobohan Menerobos Police Line di TPK Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Membuat Danu Terancam

13 November 2021, 07:26 WIB
Danu, rumah TKP pembunuhan ibu dan anak, dan YouTuber Fredy Sudaryanto /YouTube Misteri Mbak Suci, foto Antaranews, dan YouTube Fredy Sudaryanto Sport

PRIANGANTIMURNEWS - Dalam penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi telah mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) menggunakan police line (garis polisi).

Dengan police line tersebut, siapapun termasuk keluarga korban tidak boleh memasuki area TKP kecuali keperluan penyelidikan dan seizin polisi.

Namun dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (23) ada seorang warga yang berani masuk ke area yang telah ada police line tersebut.

Baca Juga: MENCURIGAKAN, Mobil Yaris Milik Amel yang Sempat Dipakai Yoris Ditarik Oleh Polisi

Orang yang telah berani masuk ke area TKP pembunuhan ibu dan anak itu yakni Muhammad Ramdanu alias Danu. Dengan alasan disuruh oleh banpol, Danu nekat masuk ke TKP bahkan membersihkan bak mandi.


Kenekatan dari Danu itu terus menjadi perbincangan masyarakat luas termasuk di media soal. Bahkan ada netizen yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan.

Danu menjadi perbincangan karena pengakuannya masuk dan menerobos police line TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Meski disuruh oleh oknum Banpol membersihkan bak mandi di lokasi TKP pembunuhan Subang namun dipersalahkan karena menyalahi aturan.

Baca Juga: INFO TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Makin Sengit Antara Ayah dan Anak Saling Bantah

Bahkan Danu mendapat serangan cukup tajam dari pihak Yosef Subang, melalui kuasa hukumnya Rohman Hidayat meminta Danu dan Banpol untuk dijadikan tersangka menerobos garis polisi.

Danu yang masih usia 21 tahun, dan dinilai belum dan tidak paham hukum dengan kepolosannya menuruti apa yang diminta Banpol. Padahal sebelumnya tidak ada niat untuk masuk ke TKP kasus pembunuhan Subang.

Danu pada tanggal 19 Agustus 2021 berada di sekitar lokasi karena di suruh Yoris Raja Amarullah alias Yoris Subang untuk memantau sekitar lokasi, takut ada barang yang hilang atau orang yang masuk.

Baca Juga: 18 Juta kali Ditonton, Viral di TikTok Reaksi Tak Terduga Bayi Saat di Ruqyah

Dan hal itu dibuktikan Danu saat itu berada di seberang jalan lokasi rumah TKP pembunuhan. Namun baru mendekati rumah TKP setelah ada Banpol yang berada di sekitar rumah, dari situlah Danu menghampiri namun malah oleh Banpol tersebut disuruh masuk.

Hal itu seperti diceritakan kuasa hukum Danu dan Yoris, Achmad Taufan kepada wartawan, usai pemeriksaan.

 

Dukungan dari Netizen
Di media sosial Danu mendapat dukungan mengingat Danu adalah sosok saksi kunci yang akan membuka tabir dari kasus ini termasuk tabir adanya peran Banpol dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Danu oleh netizen dinilai sosok yang akan membongkar kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Namun malah mendapat ancaman.

Salah seorang netizen di Twitter pemilik akun @z_pilli menyebut banyak yang diketahui Danu tapi Danu sudah diancam untuk tidak buka mulut. Ini ada upaya untuk menjebak Danu.

Baca Juga: VIRAL, Seorang Siswi menciptakan Pola Diet untuk Orang Malas, Bisa Turun 34 Kg Permanen

Akun tersebut bahkan berinisiatif meminta perlindungan saksi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. "Pak Kapolri tolong Danu diberikan perlindungan saksi," tulis akun @z_pilii (Delilah Z Pilli).

Pemilik akun tersebut tidak hanya menulis permintaan tersebut kepada kapolri tapi juga ngetag atau mention akun resmi Kapolri @ListyoSigitP dan akun @DivHumas_Polri. Tentu saja dengan begitu akun kapolri akan mendapatkan notifikasi atas mention tersebut dan suatu saat akan membacanya.

Akun lainnya topisayabundar @_24081984_ malah polisi untuk memeriksa Banpol. "Tolong pak, jangan smapai yang tidak bersalah dijadikan tersangka. Coba selidiki tentang Banpol yang masuk TKP Subang dan ada saksi saksi lho Pak yang melihat, tapi kenapa dibantah begigni. Kenapa ditutupi? Kasus sudah hampir 90 hari belum terpecahkan," ujar akun tersebut.

Baca Juga: Ayah Vanessa Angel Syok Diberi Asuransi oleh Putrinya: Saya Nangis, Nggak Percaya

Beberapa akun lainnya pun banyak yang membahas tentang Banpol yang juga belum terpecahkan dan belum diperiksa. Kebanyakan netizen meminta agar polisi segera memeriksa oknum Banpol tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan Pakar Hukum Pidana DR Heri Gunawan yang menyatakan informasi dari Danu tentang Banpol itu adalah informasi yang bagus. Tentu saja seharusnya ditindaklanjuti karena bukan informasi dari jalanan tapi informasi itu datang dari saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Dr Heri Gunawan pun menyebut sudah hal biasa bila dalam perkembangan penyidikan selalu ada perkembangan baru, termasuk saksi baru dan biasanya adanya informasi baru tersebut langsung dilakukan pemanggilan atau klarifikasi kebenarannya.

 Baca Juga: Nadiem Bantah Permendikbud Dukung Zina dan Seks di Kampus

Kalau pun informasi itu bohong bisa dikesampingkan atau kalau pun benar kan itu merupakan informasi yang berharga demi berjalannya penyelidikan dalam sebuah kasus.

"Hemat kami dengan kewenangan polisi segera saja lakukan pemeriksaan terhadap oknum Banpol itu, toh fotonya ada dan tempatnya juga jelas. Jadi tidak ada kesulitan untuk memeriksa," ujar Heri Gunawan saat diwawancari Deskjabar.com beberapa waktu lalu.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Deskjabar

Tags

Terkini

Terpopuler