Gunung Padang, Situs Megalitik Bersejarah Pasca Pandemi Covid-19 dan Gempa Cianjur

18 Desember 2022, 14:42 WIB
Endang Nasihin(Sebelah kiri Sandiaga Uno) Relawan Situs Gunung Padang ketika mendapat Apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Gunung Padang pasca Covid-19 dan Gempa Cianjur mengalami penurunan pengunjung/WA Endang Nasihin. /

PRIANGANTIMURNEWS- Indonesia adalah negara yang mempunyai  kebudayaan nilai sejarah yang tinggi, dari mulai Candi Borobudur sampai Situs Megalitik yang diyakini terbesar di Asia.

Bicara situs Megalitik tidak akan terlepas dari nama Gunung Padang. Situs sejarah Gunung Padang berada di Desa Karyamukti Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur.

Situs Megalitik adalah tempat yang merupakan daerah peninggalan dari zaman megalitikum yakni zaman Batu Besar.

Baca Juga: Rumah Sakit Kewalahan sampai Aksi Panic Buying, Kasus COVID-19 di China Meningkat Usai Lockdown Dicabut

Pada Minggu, 18 Desember 2022 di Google Trends muncul nama Gunung Padang. Pencarian kata kunci Gunung Padang sudah mencapai 20 ribu penelusuran.

Penasaran dengan keberadaan dan kondisi situs Gunung Padang setelah pandemi covid-19 dan gempa Cianjur, priangantimurnews.com mencoba mencari tahu informasi.

Informasi mengenai kondisi Situs Gunung Padang diceritakan oleh Endang Nasihin, S.Pd.i (43) kepada priangantimurnews.com melalui saluran telepon.

Baca Juga: 7 Rekor yang Bisa Dicetak Lionel Messi di Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis

Endang yang merupakan ketua relawan Pengelola Desa Wisata Situs Gunung Padang ini mulai aktif pada 2011.

Pada 2015 dibentuk Kompepar yang kemudian berubah lagi menjadi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sampai sekarang.

Endang dalam mengelola situs Gunung Padang ini bahu membahu dengan rekan relawan lainnya. Ada 17 orang relawan dan 6 orang dari pemerintah.

Baca Juga: Niat Berwisata 35 Turis di Bali Malah Tercebur di Jembatan Dermaga

Lebih lanjut, Endang mengatakan bahwa ketika terjadinya pandemi Covid-19, pengunjung ke situs Gunung Padang turun drastis.

"Sebelum pandemi, pengunjung setiap bulannya bisa mencapai 1500 sampai 2000 pengunjung," ujar Endang di ujung telepon.

"Tapi sekarang kalau lagi rame 'hanya' 100 pengunjung perhari. Bahkan kurang dari 50 orang. Apalagi setelah ada gempa yang mengguncang Cianjur," kata Endang.

Situs Gunung Padang pada 2011 masuk 300 besar Desa Wisata Terbaik Nasional.

Baca Juga: Banjir lumpur dan Longsor Menerjang Sumedang, Dua Orang Hilang

Jerih payah Endang dan relawan  lainnya pada 2021 daftar lewat Jadesta (Jaringan Desa Wisata) yang merupakan wadah komunitas Desa Wisata Kemenparekraf RI, pada 2022 Gunung Padang dapat Penghargaan dari ADWI ( Anugerah Desa Wisata Indonesia)  masuk 50 besar Desa Wisata Terbaik Nasional.

Selain itu pula Situs Gunung Padang berhasil keluar sebagai Juara III kategori Toilet Umum Terbersih Nasional. Dan mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Situs Gunung Padang yang pertama ditemukan pada 1914 oleh seorang peneliti Belanda yakni N.J.Krom ini kepada wisatawan yang berkunjung menetapkan tiket masuk sebesar Rp. 10.000.

"Itu untuk kebersihan, Kang. Dan kami para relawan dapat insentif Rp. 2000 per pengunjung," ujar pria yang hobby mengenakan pakaian adat Sunda ini.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Anime Welcome to Demon School! Iruma-kun S3 Episode 11

Harapan Endang dan relawan serta masyarakat di sekitar situs Gunung Padang, pengunjung bisa kembali seperti sebelum Covid-19 melanda.

Bencana gempa Cianjur kata Endang tidak terlalu berdampak terhadap posisi batu-batu sejarah yang ada di situs tersebut.

"Pasca gempa Cianjur, semoga wisatawan yang datang tidak terpengaruh. Menurut ukuran manusia, InsyaAllah Gunung Padang aman, Kang," tambah Endang.

Diakhir perbincangan masih lewat telepon Endang menitipkan channel Youtube nya Hin GP channel yang memuat informasi seputar Gunung Padang.

Baca Juga: Hati-hati dan Awasi Anak Saat Bermain Bola Tik Tok

Situs Gunung Padang dalam melayani kunjungan wisatawan setiap hari buka mulai pukul 8:00 WIB sampai  pukul 16:00 WIB.

"Nuhun, kang ( terimakasih). sudah menghubungi. Kapan-kapan teman-teman dari Priangantimurnews di tunggu di Gunung Padang. Urang ngaliwet (masak nasi liwet)," pungkas Endang di ujung telepon.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler