PRIANGANTIMURNEWS-
Pengambilan sampling swab di pasar Pananjung Pangandaran, Jawa Barat batal dilaksanakan.
Pasalnya, mayoritas pedagang pasar beranggapan bahwa dengan telah dilakukan pemeriksaan swab Covid-19 bakal menimbulkan beberapa kekhawatiran dan akan berdampak pada spikologis dan usahanya.
Diketahui, pengambilan sampling swab tersebut, paska ditemukannya salahsatu pedagang di pasar Pananjung yang meninggal dunia karena positif Covid-19 yang disertai penyakit penyerta.
Baca Juga: Apple berencana untuk meninggalkan dukungan iPhone SE generasi pertama
Saat diwawancarai Ketua Himpunan Pasar Pananjung Pangandaran (HP2P) Arifin menjelaskan, ada beberapa hal kenapa pedagang pasar tidak bersedia di swab.
Yang pertama, menurut Arifin yaitu, pengambilan sampling swab di pasar Pananjung sudah yang ketiga kalinya.
"Swab sudah ketiga kali dilakukan di pasar Pananjung," ujar Arifin, Senin, 23 November 2020.
Alasan kedua kata Arifin, pedagang pasar menganggap, bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sudah 10 hari tidak datang ke kios di pasar.
"Dan mereka beranggapan tidak pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia itu. Jadi tidak ada masalah dan tidak perlu dilakukan swab lagi," ungkap Arifin.