Mengharukan, Terjebak Banjir Seorang Ibu Hamil Melahirkan di Warung Kopi

- 21 Februari 2021, 17:35 WIB
 Rita Novitasari (40) memeluk bayi yang dilahirkannya di tengah banjir di Setu Kabupaten Bekasi
Rita Novitasari (40) memeluk bayi yang dilahirkannya di tengah banjir di Setu Kabupaten Bekasi /Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - Rasa haru sekaligus bahagia dirasakan oleh Rita Novitasari (40). Akibat terjebak banjir, Ia terpaksa melahirkan di warung kopi saat sedang dievakuasi.

Karena kondisi darurat, dengan dibantu warga ibu ini terpaksa melahirkan di sebuah warung kopi di tengah evakuasi.
Kisah mengharukan ini, bisa jadi tidak akan terlupakan seumur hidup RIta dan keluarganya.

Baca Juga: Pantai Geusik Luhur Pangandaran Akan Kemas Seperti di Obwis Uluwatu Bali

“Alhamdulillah,” kata Rita, Minggu 21 Februari 2021. Kata yang singkat itu muncul dari perjuangannya melahirkan si buah hati. Perjuangan yang bahkan tidak semua ibu pernah mengalaminya.

Rita sudah merasakan tidak enak pada perutnya. Dia merasa sudah waktunya si janin lahir. Untuk itu, bersama sang suami, Rita pun pada Sabtu 20 Februari 2021 oukul 02.00 dini hari bergegas menuju rumah sakit.

Namun rupanya banjir telah sampai di dekat perumahan tempat tinggalnya di Mustika Park Place (MPP), Desa Burangkeng, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi. Banjir cenderung tinggi sampai Toyota Kijang milik sang suami tidak mampu menerjangnya. Alhasil, Rita beserta sang suami nekat berjalan kaki menerjang banjir.

Baca Juga: 9 Tempat Spot Foto Terbaik di Kawasan Wisata Gunung Galunggung

Setelah beberapa meter, sebuah truk yang melintas kemudian dihentikan. Rita yang hamil besar terpaksa dievakuasi menggunakan truk angkle itu menuju salah satu rumah sakit swasta di Desa Burangkeng.

Sesampainya di sana, pihak rumah sakit menyebut waktu kelahiran kandungan Rita masih dua sampai tiga hari lagi. “Karena masih lama waktunya, Bu Rita sama suami rencananya mau pulang lagi. Tapi di perjalanan malah kejebak banjir,” kata Adhi (40), Ketua RT setempat yang turut membantu membawa Rita ke rumah sakit.

Pada perjalanan pulang ke rumah, banjir semakin tinggi. Rombongan yang membawa Rita tidak bisa menerjang banjir. Truk yang sempat mengantarnya ke rumah sakit telah pergi. Di sisi lain, Rita kembali merasakan sakit di perutnya.

Baca Juga: Ratusan Pemuda Gelar Bersih Pantai, Memperingati Hari Sampah Nasional 2021

“Pas di jalan itu, perutnya sakit lagi, susah buat jalan. Di sini mulai panik karena mau ke rumah sakit susah jalannya banjir, mau balik ke rumah juga sama banjir,” ucap Adhi.

Setidaknya rombongan telah mencoba membawa Rita ke satu rumah sakit lain di Tambun dan satu klinik namun aksesnya tertutup banjir.

Rita yang sudah tidak berdaya merasakan sakit kemudian diistirahatkan di sebuah warung kopi. Namun, tidak berselang lama, rasa sakit pada kandungan Rita makin menjadi. Warga yang turut membantu membantu membawa Rita lantas mencari pertolongan namun tidak ada warga memiliki keahlian membantu persalinan.

Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Yuk Kenali Sampah Berdasarkan Sifat dan Cara Pengolahannya!

Alhasil, dengan didampingi suami dan beberapa warga perempuan, Rita pun melahirkan di warung kopi yang terkenal milik Pak Abidin itu. Meski dengan penanganan seadanya, Rita berhasil melahirkan dengan selamat.

“Alhamdulillah walaupun sempat panik, karena enggak tahu harus bagaimana, persalinannya selamat. Ibu Rita sama bayinya alhamdulillah selamat. Sekarang sudah ditangani sama medis,” ucap dia.***
(Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah