Pelestarian Ekosistem Mangrove oleh DKC Gerakan Pramuka Pangandaran

- 28 Februari 2021, 14:33 WIB
Proses pelestarian ekosistem mangrove.
Proses pelestarian ekosistem mangrove. /Ibnunesia/

PRIANGANTIMURNEWS- Perjuangan membangun 'Benteng' mangrove Dewan Kerja Cabang (DKC) Gerakan Pramuka Pangandaran, 27 Februari 2021 pagi.

Penanaman bibit pohon mangrove juga berfungsi untuk mengendapkan lumpur diakar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya instrusi air laut ke daratan. Kegiatan dilaksanakan di Nusagede, Cijulang, Sabtu, 27 Februari 2021. Dampak Negatif Hilangnya Mangrove.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini, Aldebaran Memang Patut Dicontoh

Kehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi dan sosial. Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai, termasuk manusia yang menghuninya dari hempasan tsunami dan angin badai.

Kak Nurul Fadilah selaku ketua DKC Gerakan Pramuka Pangandaran dalam laporannya Penanaman bibit pohon mangrove kemarin kurang lebih sebanyak 100 bibit pohon mangrove dan 50 bambu.

Baca Juga: Presiden Dianggap Bercanda Revisi UU ITE, Fahri Hamzah: Demokrasi Indonesia Diragukan

Kedepannya kita akan melaksanakan pemeliharaan lebih lanjut tidak hanya menanam tapi kita juga merawatnya, jadi ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang akan kita laksanakan nanti Ujar kak Nurul Fadilan dalam laporannya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Update Status, Sampai Kapan Rapat Menghadap Kamera, Netizen: Kapan Masuk Sekolah Pak?

Tak heran jika hutan mangrove Nusagede ini, menjadi referensi destinasi ekowisata Pangandaran, Desa Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah