"Karena kemarin dalam video viralnya kelihatan berkerumun seperti itu, maka kta tindak tegas seperti tegasnya pemerintah pusat. Kami sebagai pemerintah provinsi bekerjasama dengan Bupati Pangandaran untuk melakukan kebijakan-kebijakan," ujarnya.
Brusaja dirinya sudah bertemu dengan para pedagang pantai, berjanji akan mentaati protokol kesehatan dan lainnya, hanya saja dirinya belum bisa memberikan keputusan untuk membuka kembali obyek wisata.
Baca Juga: Mengapa Tidak Boleh Makan Mie Instan Setiap Hari, Ini Alasan
"Saya juga merasakan bahwa liburan lebaran ini hari yang ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha wisata untuk meningkatkan kesejahteraan, maka masukan-masukan dari pedagang pantai akan kami bawa ke provinsi sehingga secepatnya ada sebuah kesimpulan," kata Uu.
Dirinya berharap, apa yang menjadi kebijakan pemerintah tidak memudorotkan kegiatan masyarakat. Kata uu, pada awalnya pemerintah telah membatasi jumlah kunjungan wisata, misal dari jumlah 100 menjadi 50 persen.
"Awalkan jumlah kunjungan dibatasi dari 100 persen menjadi 50 persen sesuai kebijakan pemerintah, yang kedua harus mematuhi protokol kesehatan, Tapi kenyataannya kemarin tidak mematuhinya maka pemerintah mengambil tindakan tegas dengan menutup obyek wisata. Tetapi namanya pemimpin memiliki kebijaksanaan," ujar uu, seraya kata dia, dirinya sangat memahami apa yang diharapkan para pelaku usaha wisata di Pangandaran.***