PRIANGANTIMURNEWS - Gegara pandemi Covid-19 kesehatan mental masyarakat, khususnya generasi Z dan millenial rusak.
Panemi Covid 19, selain membuat rasa takut, juga faktor ekonomi dan minimnya interaksi menjadi penyebab gangguan psikis tersebut.
Demkikan diungkap Pendiri Gerakan Titik Koma Zahra Najwa, saat diwawancarai di Jalan Cipaganti, Kota Bandung pada Jumat 3 September 2021.
Baca Juga: Diduga Terima Fee Proyek Rp 2,1 Miliar, Bupati Banjarnegara BS dan KA Ditetapkan Jadi Tersangka
Dikutip priangan timurnews.com dari Pikira Rakyat Zahra mengatakan di masa krisis seperti ini para anak muda terutama pada rentang usia 15-23 tahun banyak yang memiliki gangguan kesehatan jiwa.
Sehingga perlu penanganan serius psikiater. Menanggapi hal tersebut Gerakan Titik Koma dengan program yang diberi nama Prosemicolon membuka layanan konseling gratis.
Ini terlihat dari banyaknya pendaftar layanan konseling untuk mengobati penyakit mental yang diderita.
"Hanya dalam dua hari setelah kami membuka pendaftaran, ada 1.000 pendaftar. Akun medsos kami yang baru berusia dua minggu juga langsung diikuti 50 ribu (warganet)," kata Zahra.
Selain akibat merosotnya kondisi ekonomi, menurut dia gangguan mental ini terjadi karena semakin berkurangnya interaksi di antara masyarakat.