Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Varian Baru Ditemukan di Bali

11 Juni 2022, 13:03 WIB
Kasus Covid 19 naik lagi. Apa karena temuan sub varian baru?./pikiran-rakyat.com /

PRIANGANTIMURNEWS - Ditemukanya empat kasus sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 ditemukan di Provinsi Bali.

Terkait dengan penemuan kasus tersebut, Kementrian Kesehatan mewaspadai kenaikan angka kasus Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebutkan, saat ini memang sudah keluar Variants under Monitoring (VuM) seperti Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebabkan kasus di Eropa, Amerika dan Asia kembali naik.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUNGKAP: Akhirnya Saksi Ini Mengatakan Sebenarnya Siapa Pelaku Pembunuhan Ibu dan A

"Memang saat ini sudah keluar Variants under Monitoring (VuM) seperti Omicron BA.4 dan BA.5. Ini yang memicu kenaikan kasus di Eropa, Amerika dan Asia. Itu sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, ada empat orang," katanya dikutip dari Antara, Sabtu, 11 Juni 2022.

Menurutnya, varian baru yang muncul ini memiliki karakteristik mampu menghindari imunitas tubuh manusia yanh dibentuk oleh vaksin serta penyebaranya lebih cepat.

Berdasarkan data pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan subvarian Omicron BA.2.12.1 (Stealth Omicron) adalah bentuk dominan COVID-19 yang saat ini yang beredar di AS.

Data CDC menunjukkan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 sekarang mewakili hingga 7 persen dari kasus COVID-19 baru.

Baca Juga: Trailer Film Ranah 3 Warna Akan Tayang 30 Juni 2022 di Bioskop Indonesia

Budi menjelaskan empat kasus BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Bali pada Mei 2022. Sedangkan hasil penelitian Genom Sekuensing terkait hal itu telah diterima Kemenkes pada Kamis, 9 Juni 2022 malam.

Kenaikan jumlah kasus dalam tiga pekan ini baik di Eropa, Amerika , dan Asia termasuk Indonesia menurutnya, bukan disebabkan liburan tetapi disebabkan adanya varian baru.

"Bukan disebabkan liburan atau hari besar, tapi varian baru," ujarnya.

Walaupun ada kenaikan kasus Covid-19 dalam tiga pekan terakhir, Indonesia masih dalam situasi terkendali jika dilihat berdasarkan dua indikator panduan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca Juga: KASUS SUBANG: Mulyana Curiga Sosok Ini Sebagai Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak, Ada Bukti

Yaitu, pertama, positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. Kedua, transmisi komunitas atau angka penularan SARS-CoV-2 di masyarakat adalah 20 per 100.000 penduduk per pekan.

"Di Indonesia positivity rate di bawah 5 persen. Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan, untuk indikator transmisi berdasarkan ketentuan WHO adalah Sekarang Indonesia sekitar 1 per 100.000 penduduk, " katanya.

Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu cemas dengan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Sebab, dua indikator dari WHO masih sangat terkendali.

Baca Juga: Ridwan Kamil sudah Siapkan Tempat Terakhir Eril, di Sebelah Masjid Al Mumtadz

Namun demikian, Kemenkes sedang berupaya mencegah peningkatan angka kasus di wilayah DKI Jakarta dengan mengintensifkan pelacakan kasus dan penegakan protokol kesehatan.

"Yang terpenting sekarang adalah booster-nya (vaksin dosis ketiga). Kalau di dalam ruangan yang padat, upayakan tetap menggunakan masker," ujarnya.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler