Network
PRIANGANTIMURNEWS- Virus varian Alpha yang kita ingat menjadi varian dominan di dunia pada akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021 ini.
Menurut data dari Regeneron per 12 Juli 2021, varian Alpha tingkat kemunculannya dalam sampel sekuensing di dunia hanya 3 persen, jika dibandingkan dengan varian Delta yang sebesar 93 persen.
Data lain dari covariants.org pada durasi 12-26 Juli 2021 menunjukkan bahwa 100 persen varian terdeteksi di Inggris adalah Delta. Wah nampaknya kita memang tidak bisa tidak bertemu Delta.
Baca Juga: Media Asing Soroti Badai Covid-19 Tanah Air, Begini Kritikan Fahri Hamzah Soal Data Penduduk Digital
Kok bisa begini ya? Yuk kita analisis sedikit secara saintifik. Pelan-pelan saja, tidak perlu cemas.
Sebagaimana kita tahu, mutasi virus SARS-CoV-2 masih berpotensi terus terjadi karena masih banyak di antara populasi manusia di dunia yang belum tertular SARS-CoV-2 dan belum divaksinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Delta merupakan varian paling “fittest” hingga saat ini dibanding varian lain sebelumnya.
"Alpha kini sudah digeser oleh Delta ya karena Delta lebih baik dalam menulari individu," kata Riza dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @rizaputranto Selasa 27 Juli 2021.
Pentingnya tahu ini apa ya? Dengan mengetahui pergeseran ini, kita bisa memahami perubahan karakter variannya, kita memahami bagaimana harus menyesuaikan prokes kita masker dobel, jaga jarak, ventilasi dan vaksinasi.
Baca Juga: Menhan Beli Enam Jet Tempur T-50i dari Korea Selatan
Itu saja informasi yang sebetulnya perlu kita simpan. Tidak ada satu varian pun yang abadi. Kita minimalisir yuk penularan Covid-19 dan Delta jangan dikasih kesempatan bermutasi menjadi varian lain.
Ambil manfaat dari post ini, jadikan penambah ilmu kita dan mari tetap menerapkan 5M demi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
***
