Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Sebabkan Demam Hingga Pembengkakan, Ini Cara Mengatasinya

- 22 Agustus 2021, 07:41 WIB
 vaksin AstraZeneca menjadi salah satu dari empat vaksin yang diakui secara resmi oleh Arab Saudi sebagai syarat melakukan ibadah umrah.
vaksin AstraZeneca menjadi salah satu dari empat vaksin yang diakui secara resmi oleh Arab Saudi sebagai syarat melakukan ibadah umrah. / Pixabay/
PRIANGANTIMURNEWS - Vaksin AstraZeneca baru-baru ini disebut sangat ampuh untuk membentuk antibodi mencegah Covid-19.
 
Dianggap sangat efektif digunakan untuk vaksin, jenis vaksin AstraZeneca sudah digunakan hampir warga masyarakat Indonesia yang sudah divaksin.
 
Selain itu, Vaksin AstraZeneca dinilai memiliki efek samping yang hampir sama dengan gejala Covid-19.
 
 
Tapi jangan khawatir efek samping yang terjadi akibat Vaksin AstraZeneca tidak cukup Berbahaya.
 
Simak penjelasan ahli soal efek samping vaksin AstraZeneca dilansir priangantimurnews.com dari Instagram 
@doktercu pada Minggu, 22 Agustus 2021 
 
Vaksin Astrazeneca merupakan salah satu jenis vaksin yang dianggap efektif dan telah disetujui digunakan dalam upaya pencegahan penularan COVID19.
 
Mengacu pada rekomendasi ISTH, EMA dan WHO GACVS, manfaat dari pemberian vaksin ini dinilai lebih besar daripada potensi komplikasi. 
 
 
Dari berbagai jenis vaksin, AstraZeneca lah merupakan jenis vaksin yang sering diragukan masyarakat karena efek samping trombosis yang marak diberitakan media.
 
Mengacu pada rekomendasi International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH), manfaat dari pemberian vaksin ini dinilai lebih besar dari pada potensi komplikasi yang terjadi.
 
Termasuk pada kelompok pasien dengan riwayat trombosis (gumpalan darah di pembuluh darah) atau mereka yang secara rutin mengonsumsi obat antikoagulan spora 2 (mencegah pembekuan darah) atau obat antiplatelet (mengencerkan darah).
 
Mengacu pada pemberitahuan dari Astrazeneca kepada European Medicines Agency (EMA), bahwa kejadian efek samping sangat jarang terjadi.
 
 
Namun, dapat menyebabkan trombosis dengan atau tanpa disertai trombositopenia (trombosit rendah). 
 
Apabila calon penerima vaksin Astrazeneca dinilai memiliki kecenderungan trombosis oleh dokter yang merawat, maka hendaknya dokter memberikan surat kelayakan atau tidak layak untuk divaksin Astrazeneca. 
 
Selam trombosis dan trombositopenia, data dari Inggris menunjukkan kejadian limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening) cukup sering ditemukan pasca penyuntikan vaksin Astrazeneca, namun efek samping sejauh ini tidak dianggap berbahaya. 
 
Sesuai anjuran dan UK MHRA, mereka yang mengalami gejala sesak napas, pembengkakan tungkai bawah, nyeri kepala, gangguan penglihatan, atau memar kulit setelah divaksin, hendaknya segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. 
 
 
Apabila calon penerima vaksin Astrazeneca dinilai memiliki kecenderungan trombosis oleh dokter yang merawat, maka hendaknya dokter memberikan surat kelayakan atau tidak layak untuk divaksin Astrazeneca. 
 
Take Home Message 
 
Vaksin AstraZeneca memiliki efek samping trombosis, namun hal ini sangat jarang terjadi Vaksin ini dianggap jauh lebih besar manfaatnya dibandingkan efek samping yang mungkin akan terjadi.
 
Segera laporkan ke petugas KIPI di tempat penyelenggara vaksin atau di pusat layanan kesehatan jika mengalami efek samping yang berarti.***
 
 
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @doktercu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x