Kenaikan jumlah kasus dalam tiga pekan ini baik di Eropa, Amerika , dan Asia termasuk Indonesia menurutnya, bukan disebabkan liburan tetapi disebabkan adanya varian baru.
"Bukan disebabkan liburan atau hari besar, tapi varian baru," ujarnya.
Walaupun ada kenaikan kasus Covid-19 dalam tiga pekan terakhir, Indonesia masih dalam situasi terkendali jika dilihat berdasarkan dua indikator panduan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Baca Juga: KASUS SUBANG: Mulyana Curiga Sosok Ini Sebagai Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak, Ada Bukti
Yaitu, pertama, positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. Kedua, transmisi komunitas atau angka penularan SARS-CoV-2 di masyarakat adalah 20 per 100.000 penduduk per pekan.
"Di Indonesia positivity rate di bawah 5 persen. Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan, untuk indikator transmisi berdasarkan ketentuan WHO adalah Sekarang Indonesia sekitar 1 per 100.000 penduduk, " katanya.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu cemas dengan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Sebab, dua indikator dari WHO masih sangat terkendali.
Baca Juga: Ridwan Kamil sudah Siapkan Tempat Terakhir Eril, di Sebelah Masjid Al Mumtadz
Namun demikian, Kemenkes sedang berupaya mencegah peningkatan angka kasus di wilayah DKI Jakarta dengan mengintensifkan pelacakan kasus dan penegakan protokol kesehatan.
"Yang terpenting sekarang adalah booster-nya (vaksin dosis ketiga). Kalau di dalam ruangan yang padat, upayakan tetap menggunakan masker," ujarnya.***