Waspada Cacar Monyet, Kenali Gejala, Cara Penularan dan Mencegahnya

- 5 Agustus 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi penyakit Cacar Monyet
Ilustrasi penyakit Cacar Monyet /Tangkapan layar YouTube Alodokter /

PRIANGANTIMURNEWS - Memasuki pertengahan tahun 2022 cacar monyet diinformasikan mulai merebak di beberapa negara.

Makanya kita perlu waspada dan mengenali lebih lanjut soal penyakit cacar monyet.

Mulai dari gejalanya seperti apa, gimana cacar monyet ini bisa menular, hingga langkah pencegahannya.

Baca Juga: Info Manchester United: Cristiano Ronaldo Posting Ini di Instagram Jelang Melawan Brighton? Pamitan?

Cacar monyet adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox dari golongan Orthopox Virus.

Virus Ini pertama kali ditemukan pada kelompok kera yang dipelihara untuk penelitian di tahun 1958.

Makanya penyakitnya ini disebut cacar monyet.

Meski begitu virus ini juga ditemukan pada hewan lain, seperti tikus dan tupai.

Pada tahun 1970 virus Monkeypox diketahui menular kemanusia di Kongo Afrika.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabow Copot Irjen Ferdy Sambo dari Jabatannya dan Mutasi 25 Personel Polri

Sehingga sejak saat itu cacar monyet pun dilaporkan menjadi penyakit endemik di beberapa negara Afrika.

Tapi saat ini kasus cacar monyet ternyata dilaporkan telah ditemukan di beberapa negara di benua lain, yang bahkan bukan area wabah atau endemis virus ini.

Apa gejala cacar monyet cara penularannya serta langkah pencegahannya?

Pada dasarnya gejala cacar monyet agak mirip sama gejala cacar air.

Setelah terinfeksi gejala, awalnya yaitu demam, lelah, lemas, dan menggigil.

Sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

Baca Juga: Sidang Perdana Doni Salmanan Dibanjiri Spanduk dan Karangan Bunga

Terus setelah 1-3 hari mengalami demam, biasanya akan muncul ruam kemerahan di wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya tangan atau tungkai kaki.

Lama-kelamaan ruam ini akan berubah menjadi bintil-bintil, kemudian berkembang menjadi bintil berisi cairan, bahkan berisi nanah.

Bintil-bintil tersebut bisa pecah, kemudian menimbulkan kerak dan luka pada kulit.

Gejala-gejala ini umumnya berlangsung 2-4 minggu sebelum akhirnya mereda.

Jadi kalau kamu mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: TERKUAK: Adanya Iri Dengki Terhadap Brigadir J, Tiga Orang Ajudan Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka!?

Tujuannya supaya kamu bisa segera mendapatkan penanganan dan terhindar dari kemungkinan komplikasi akibat cacar monyet.

Deperti munculnya infeksi paru hingga masalah pada penglihatan dan otak.

Sejauh ini kejadian cakar monyet di 2022 dilaporkan tidak parah dan kemungkinan komplikasinya cukup kecil.

Meski awalnya virus ini ditularkan melalui gigitan hewan seperti monyet, tikus, dan tupai, virus cacar monyet juga bisa menular dari orang-orang, yaitu melalui pertukaran air liur, masuk dari mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.

Terlebih jika kamu melakukan kontak fisik, jarak dekat yang berdurasi lama dengan seseorang yang terinfeksi virus cacar monyet.

Baca Juga: Kelebihan Soekarno Telah Nampak Sejak Usia 10 Tahun, Wataknya Menaklukkan

Untuk mencegah cacar monyet, kamu perlu memutus mata rantai penularannya.

Caranya pertama sebisa mungkin hindari kontak dengan penderita cacar monyet atau hewan-hewan liar yang bisa menjadi hewan pembawa virus Ini.

Kedua rutin cuci tangan dengan air dan sabun apalagi kalau kamu mau makan, mau memasak.

Ketiga jangan berbagi penggunaan alat makan yang sama dengan orang lain.

Keempat hindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.

Kelima kalau kamu memasak daging atau bahan makanan lainnya, pastikan kualitasnya baik dan dimasak sampai benar-benar matang.***

 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Youtube alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x