Gempa Susulan Kembali Guncang Kota Surabaya, Magnitudo 6,5 Membuat Panik Karyawan dan Pelajar

23 Maret 2024, 06:38 WIB
Ilustrasi Gempa bumi yang tercatat oleh seismograf/ANTARA /

 

PRIANGANTIMURNEWS - Gempa bumi adalah fenomena alam yang disebabkan oleh pelepasan energi yang terjadi di dalam kerak bumi.

Energi ini menyebar dalam bentuk gelombang seismik yang bisa menyebabkan getaran dan guncangan di permukaan bumi.

Intensitas gempa bumi dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang sangat merusak, tergantung pada kedalaman, magnitudo, dan lokasi episenter.

Baca Juga: Philippe Troussier Akhirnya Ungkap Penyebab Timnya Dikalahkan Beruntun Oleh Timnas Indonesia

Dampak gempa bumi bisa sangat merugikan, termasuk kerusakan bangunan, korban jiwa, dan gangguan terhadap infrastruktur.

Karena itu, pemahaman tentang gempa bumi, mitigasi risiko, dan persiapan darurat sangat penting bagi komunitas yang tinggal di daerah rawan gempa.

Seperti Terjadi di Jawa Timur Baru-baru ini, Gempa kembali mengguncang perairan 130 kilometer timur Laut Tuban, Jawa Timur.

Kali ini, kekuatannya mencapai magnitudo 6,5 dengan kedalaman 10 kilometer, menyebabkan getaran dirasakan oleh masyarakat sekitar, terutama di wilayah Kota Surabaya.

Baca Juga: Trik Sederhana Atasi Aroma Tak Sedap di Ketiak, Yuk Simak Penjelasannya!

Kejadian ini tercatat pada Jumat 22 Maret 2024 pukul 15.52 WIB namua tidak menimbulkan ancaman tsunami.

Gempa tersebut adalah susulan dari dua gempa sebelumnya. Gempa pertama terjadi pukul 11.22 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,0, diikuti oleh gempa kedua pada pukul 12.31 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,3.

Berdasarkan data BMKG, beberapa wilayah yang merasakan getaran antara skala MMI III-IV meliputi Blora, Surabaya, Kabupaten Banjar, Mojokerto, Malang, Lumajang, Nganjuk, dan Yogyakarta.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6 Guncang Kota Tuban, Tidak Berpotensi Tsunami, BMKG Belum Berikan Detail Penyebabnya

Dampak gempa ini terlihat dari kawasan Tegalsari Surabaya, di mana sejumlah karyawan meninggalkan perkantoran mereka saat getaran terjadi.

Nur Rochman, seorang karyawan, menggambarkan sensasi goyangan kursi dan pintu yang mendorong orang-orang keluar gedung.

Abdullah, yang berada di lantai tiga, merasakan gerakan pintu ruangan melalui video call dengan istrinya, sehingga ia langsung turun keluar. Dul menyatakan bahwa getaran gempa kali ini lebih kuat dibandingkan dengan dua gempa sebelumnya.***

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler