Ratusan Penyuluh Agama Kota Tasikmalaya Antusias Ikuti Gerakan Tanam Sejuta Pohon!

29 Mei 2024, 21:22 WIB
Para Penyuluh Agama yang tergabung dalam IPARI Kota Tasikmalaya berfoto bersama di lokasi kegaiatan Gerakan Menanam Sejuta Pohon pada Rabu, 29 Mei 2024/Ade Advian Achmad/PRMN /

PRIANGANTIMURNEWS- Para Penyuluh Agama yang tergabung kedalam IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Pengurus Kota Tasikmalaya dengan penuh semangat dan antusias mengikuti Gerakan Tanam Sejuta Pohon pada Rabu, 29 Mei 2024.

Gerakan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Harlah (Hari Lahir) IPARI yang pertama. Tema dari Harlah IPARI yang pertama ini yakni 'Merawat Bumi Tebar Moderasi' .

Walau usia IPARI baru satu tahun tetapi organisasi yang menghimpun para Penyuluh Agama ini telah banyak meluncurkan program-program yang positif.

Baca Juga: Peringati Hari Jadinya yang Pertama, IPARI Kota Tasikmalaya akan Gelar Acara Spesial!

Gerakan Menanam Sejuta Pohon ini merupakan program dari IPARI Pusat dalam mengisi Harlahnya dan secara serentak diikuti oleh IPARI seluruh Indonesia.

Untuk IPARI Pengurus Daerah Kota Tasikmalaya sendiri, kegiatan ini dipusatkan di tanah wakaf milik Yayasan Diniyah dan Takmiliyah Kota Tasikmalaya yang berlokasi di Kampung Cidahu RT. 2 RW. 10 Kelurahan Tamanjaya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kasi Bimas Kemenag Kota Tasikmalaya, Wahyu, S.Ag, Ketua FKDT Kota Tasikmalaya Drs. H. Ahmad Safei, M.Pd, Ketua IPARI Pengurus Daerah Kota Tasikmalaya, H. Arip Somantri, M. Ag, Kepala KUA Kecamatan Tamansari sebagai tuan rumah, Perwakilan dari Yayasan Diniyah dan Takmiliyah serta para Penyuluh Agama dari seluruh KUA Kecamatan yang berada di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: 'Penyuluh Agama Islam Award 2024' Segera Akan Digelar Kemenag RI, Berikut Info Lengkapnya!

Ketua IPARI Pengurus Daerah Kota Tasikmalaya H. Arip Somantri, M. Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa IPARI seluruh Indonesia ingin menegaskan bahwa IPARI sangat peduli untuk ikut serta dalam merawat bumi.

"Dalam milangkala IPARI yang pertama dengan Tema ' Merawat Bumi Tebar Moderasi' ini Kami ingin menegaskan dan mengirim pesan kepada dunia bahwa IPARI sangat peduli akan pentingnya merawat bumi dan lingkungan" ujar Arip Somantri.

Masih kata Arip Somantri, rangkaian kegiatan Harlah IPARI ke-1 ini selain diisi dengan gerakan menanam sejuta pohon, ada juga dua kegiatan lainnya.

Baca Juga: 'Penyuluh Agama Islam Award 2024' Segera Akan Digelar Kemenag RI, Berikut Info Lengkapnya!

"Kegiatan lainnya yakni gerakan 'Zero Plastik' dan acara Diskusi Masalah Lingkungan," lanjut Arip Somantri.

Masih dalam sambutannya, Arip Somantri juga memaparkan mengenai Paradigma 'Teoantroposentris' dalam pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Paradigma 'Teoantroposentris' adalah pandangan yang mengoreksi sudat pandang manusia yang 'antroposentris' yakni suatu pandangan yang patut diduga sebagai sumber penyebab terciptanya krisis perubahan suasana global," papar Arip Somantri.

Baca Juga: Profil Kurnianingsih, Penyuluh Agama Islam Perempuan Pertama di Kabupaten Pangandaran!

"Pandangan 'antroposentris' yakni memandang bahwa manusia sebagai pusat semesta berkuasa dan bebas mengekspoitasi bumi untuk kepentingan sendiri. Sementara pandangan 'teoantroposentris' yakni melihat langit dan bumi sebagai satu kesatuan dan manusia diharap mampu menterjemahkan dalam perspektiknya sebagi khalifah bumi," ungkap Arip Somantri.

Sementara itu Kakakemenag Kota Tasikmalaya melalui Kepala Seksi Bimas Wahyu, S. Ag disela-sela acara menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan Gerakan Menanam Sejuta Pohon dari IPARI Pengurus Daerah Kota Tasikmalaya ini.

"Kehadiran IPARI yang tahun ini merupakan Harlah yang pertama. Dan dalam memperingati Harlahnya ini IPARI dari pusat sampai daerah menggelar tiga program utama salah satunya yakni penanaman sejuta pohon yang dilaksanakan hari ini," ujar Wahyu.

Baca Juga: Profil H Arip Somantri yang Mendedikasikan Dirinya Sebagai Penyuluh Agama Semata-Mata Karena Allah!

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa Penyuluh Agama memiliki kewajiban yang spesial.

"Penyuluh Agama memiliki kewajiban yang istimewa yakni bagaimana memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait dengan kehidupan keagamaan. Mereka punya tugas untuk menyampaikan penyuluhan atau bimbingan," tambahnya.

"Disisi lain juga jangan sampai dikesampingkan nilai-nilai agama juga harus diterapkan dalam aspek lingkungan. Intinya, Penyuluh Agama juga harus memilik kepekaan terhadap kondisi lingkungan dan disampaikan dengan bahasa agama," kata Wahyu.

Masih di lokasi acara, Ketua FKDT Kota Tasikmalaya, Drs. H. Ahmad Sapei, M.Pd menyampaikan bahwa lahan yang dijadikan Gerakan Menanam Sejuta Pohon ini merupakan lahan milik Yayasan Diniyah Takmiliyah Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Peran Penting dan Strategis Penyuluh Agama dalam Membentuk Akhlak Masyarakat

"Alhamdulillah, tanah atau lahan ini merupakan milik dari Yayasan Diniyah Takmiliyah Kota Tasikmalaya dan bukan milik FKDT karena kami sudah beryayasan," kata Ahmad Sapei.

"Pembelian tanah ini berasal bapak ibu dan dari sekitar 40 ribu santri di Kota Tasikmalaya. Tanah ini seluas 3 hektar atau 2.100 bata," ucap Ahmad Sapei.

Kata Ahmad Sapei, kedepannya tanah tersebut akan dijadikan untuk tempat manasik haji. Di tanah ini akan dibangun perkemahan, wahana outbond dan akan dibangun juga hotel dan kolam renang.

Baca Juga: Ribuan Buku Nikah di Kantor KUA Digondol Maling

Salah seorang Penyuluh Agama yakni Rida Nurul Arafah mengaku sangat senang ikut kegiatan Menanam Sejuta Pohon ini.

"Ini kegiatan yang sangat positif. Karena memang kondisi bumi sedang tidak baik dan acara ini menegaskan bahwa IPARI begitu peduli terhadap kondisi tersebut," kata Rida.

Kegiatan Gerakan Menanam Sejuta Pohon dari IPARI Pengurus Daerah Kota Tasikmalaya ini ditutup dengan menyantap nasi liwet di lokasi kegiatan dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.

Baca Juga: Cegah Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan, Kemenag Kabupaten Pangandaran Lakukan Hal ini!

Para Penyuluh Agama yang tergabung dalam IPARI ini dalam eksistensinya bukan hanya menjadi garda terdepan dari Kemenag Republik Indonesia dalam menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat melaui bahasa agama tetapi juga menjadi komunitas yang juga peduli terhadap Lingkungan Hidup. Selamat Milangkala IPARI Ke-1.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler