Network
PRIANGANTIMURNEWS – Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi dan mengembalikan daya beli masyarakat, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada kementerian untuk mempercepat pelaksanaan padat karya secara besar-besaran.
Jokowi menyebutkan bahwa pengerjaan yang dilakukan dengan padat karya tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas insfrastruktur semata, tetapi ia juga dapat membantu dalam menyerap tenaga kerja.
“Semua kita geser ke padat karya. Kita harus bergotong-royong (sehingga) semua warga yang sedang kehilangan pekerjaan bisa mendapatkan penghasilan, golnya ke sana,” ujar Presiden beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Lima Pekerjaan Ekonomi Kreatif yang Cocok bagi Si Hobi Kulineran
Seiring dengan arahan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perusahaan Rakyat (PUPR) dalam Tahun Anggaran (TA 2021 telah menyelenggarakan program Insfrastruktur kerakyatan yang dilaksanakan melalui skema Padat Karya Tunai (PKT).
Program tersebut rencananya ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang dengan besaran anggaran Rp23,24 triliun.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebutkan bahwa Program PKT ini akan dilaksanakan melalui pembangunan berbagai infrastruktur yang akan melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur yang berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu, 5 Hukum Nikah dalam Agama Islam
“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Basuki, dikutip priangantimurnews.com dari laman Kementerian PUPR pada Jumat, 5 Maret 2021.
Salah satu PKT yang telah dimulai dan telah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR adalah pada program kerja pada bidang jalan dan jembatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp7,465 triliun yang direncanakan dapat menyerap 15.225.029 Hari Orang Kerja (HOK).
