Buru Malam Lailatul Qadr, Gubernur Khofifah: Semoga Allah Pertemukan Kita Dengan Lailatul Qadar

- 2 Mei 2021, 22:26 WIB
Gubernur Jatim berkunjung ke masjid Cheongo Surabaya.
Gubernur Jatim berkunjung ke masjid Cheongo Surabaya. /Instagram @khofifah/

PRIANGANTIMURNEWS– Gubernur Jawa Timur (Jatim) pada malam ini, Minggu 2 Mei 2021 ia melakukan sholat tarawih di masjid Cheongo Surabaya.

Pada ungahan Instagramnya, Terlihat Khofifah sedang bersilaturahmi dengan pengurus masjid tersebut usai melaksanakan shalat tarawih.

Pada ungahan tersebut Khofifah mengajak kepada masyarakat untuk memburu malam lailatul Qadar pada sepuluh hari terakir di bulan Ramadhan.

“Jangan lupa menyisir sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Semoga Allah pertemukan kita dengan Lailatul Qodar,” ujar Khofifah dikutip Priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @khofifah Minggu, 2 Mei 2021.

Baca Juga: Eny Yaqut Dinobatkan Sebagai Tokoh Perempuan Sumber Inspirasi 2021

Malam lailatul qadar merupakan malam yang sangat dinanti bagi umat islam. Mereka selalu berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan malam tersebut.

Malam Lailatul Qadar menjadi waktu khusus yang disediakan Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad yang serius menjalankan ibadah puasa. Surat Al-Qadar menjelaskan secara khusus apa itu malam Lailatul Qadar.

Adapun salah satu amalan yang kerap Rasulullah lakukan untuk menjemput Lailatul Qadar adalah memperbanyak membaca dan menghayati makna doa sapu jagat.

Baca Juga: KPK Melarang Penyelenggara Negara dan Pegawai Negeri Menerima Gratifikasi

Berikut bunyi doa sapu jagat beserta artinya.

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasana wa qina 'adzabannar.

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Hal lain yang dilakukan Nabi Muhammad di bulan Ramadhan adalah beriktikaf di 10 akhir Ramadhan di masjid.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Asam Lambung dengan makan Buah jenis ini hingga mengatur pola hidup sehat

Kemudian Nabi juga mengajak istri-istri beliau untuk juga melakukan iktikaf. Hal ini menunjukkan jika perempuan diperbolehkan turut beriktikaf atau berdiam diri di dalam masjid.

Berdiam diri dengan memperbanyak amalan-amalan seperti berdoa, zikir, salat malam, membaca Alquran dan sebagainya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @khofifah.ip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah