Network
PRIANGANTIMURNEWS - Hadapi tantangan kebencanaan yang berat dan bisa terjadi setiap saat, Pemerintah Indonesia menawarkan kepada dunia empat konsep resiliensi berkelanjutan yang bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik terhadap semua bentuk kebencanaan.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memanfaatkan forum GPDRR kali ini untuk menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan yang disebutnya juga bisa menjadi solusi menghadapi pandemi sembari mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hal itu bisa dicapai dengan memprioritaskan pendidikan aman bencana serta kelembagaan pemerintah maupun sosial yang memiliki karakter sinergis dan tanggap terhadap bencana.
Baca Juga: Misteri Kamar Nyi Roro Kidul 308 Hotel Inna Samudra di Sukabumi
"Pertama kita harus memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana," kata Presiden Joko Widodo dikutip priangantimurnews dari Antara, Rabu (25/5).
Dikatkanya, akses pendanaan menjadi isu penting yang harus ditangani secara serius sebagaimana upaya Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk dana bersama serta penggunaan dana desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.
"Yang kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi, termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi," ujarnya.
Baca Juga: 5 Pesepak Bola yang Tak Hanya Aktif Main, Tapi Aktif Juga Jadi Perokok
Selain mitigasi, Menurutnya, diperlukan pula pembangunan infrastruktur fisik seperti dam, pemecah ombak, waduk, dan tanggul guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
"Yang ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim," katanya.
