"Waktu itu sekitar 2010, terjadi pembayaran dan sertifikat dipecah. Sisanya yang belum dibayar atas nama istri dari klien saya dan hingga saat ini tidak ada pembayaran tanah itu lagi", tegasnya.
Terpisah pimpinan gunung Cupu Yaya Ruyani membantah jika selama ini tidak ada upaya untuk melakukan pembayaran. Pihaknya mengakui sudah ada beberapa kali mediasi untuk melakukan pembayaran.
"Sudah beberapa kali mediasi tapi juga tak ketemu terus, itu pemiliknya minta naik terus harganya" kata Yaya saat dihubungi melalui sambungan seluler.
"Saat itu juga, kita juga sudah sampaikan ke Pak Thomas suami pemilik lahan kondisi perusahaan dan kita akan melakukan pembayaran setelah kembali normal", ungkapnya.***