PRIANGANTIMURNEWS - Menko Polhukam Mahfud MD menyebut kasus Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat lambat gara-gara terpengaruh aspek psiko politik dan psiko hierarki.
Menko Polhukam Mahfud MD juga menilai kasus Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J bukanlah kasus biasa atau tidak sama dengan kasus kriminal biasa.
Mahfud MD menjelaskan kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Joshua ini memiliki dua aspek psikologis.
Baca Juga: Ini Lima Tahapan Kesedihan, Kamu Berada dalam Tahap Mana Nih
Karena itu, penanganan kasus ini tidak semudah kasus kriminal biasa.
Ada aspek psycho-hierarchical atau psiko-hierarki dan ada juga psycho-politics atau psiko politik dalam kasus tewasnya Brigadir J ini.
“Sehingga memang harus bersabar karena ada psycho-hierarchical, ada juga psycho-politics-nya. Kalau seperti itu, secara teknis penyelidikan, itu sebenarnya gampang. Apa namanya.
Baca Juga: Move On Setelah Putus Cinta? Yuk Ikuti Cara ini Agar Kamu Tidak Larut dalam Kesedihan
Bahkan para purnawirawan, ‘Kalau kayak gitu gampang, Pak, tempatnya jelas ini’. Kita sudah tahulah, tapi saya katakan, oke, jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses,” kata Mahfud MD usai bertemu ayah Brigadir Joshua di Kemenko Polhukam, Rabu 3 Agustus 2022.
“Bahwa itu memang gampang tingkat polsek saja bisa, tapi ini ada tadi psiko-hierarkis dan psiko-politis dan macam-macam,” imbuh dia.