Network
PRIANGANTIMURNEWS - Mungkin anda masih ingat di tahun 2020 Napoleon Bonaparte diungkap kasus korupsinya oleh Irjen Ferdy Sambo dan teman-temannya.
Nah sekarang giliran Napoleon Bonaparte yang berkomentar terkait kasus yang dilakukan oleh Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J yang berbuntut pada terbongkarnya geng mafia.
Menarik untuk dibandingkan yang satunya kasus korupsi yang satunya lagi kasus judi online kira-kira mana yang mengumpulkan harta kekayaan lebih banyak dari bisnis haramnya.
Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Beda Nggak mari kita bongkar perbandingan harta kekayaan dan bisnis Napoleon Bonaparte dengan Ferdy Sambo.
Baca Juga: Kasus Subang Memanas: Spanduk Dicopot Oleh Pelaku? 2 Saksi Ini Ketakutan! Cek Faktanya!
Sebenarnya memang mempunyai banyak kesamaan yang pertama saat ini mereka berdua sama-sama berpangkat bintang 2 yakni Inspektur Jenderal atau Irjen yang kedua Napoleon Bonaparte dan Ferdy Sambo sedang ditahan.
Karena masing-masing mempunyai dua kasus yang berbeda namun dalam karirnya di kepolisian keduanya memiliki perjalanan yang berbeda meskipun ujungnya sama-sama ditahan.
Napoleon Bonaparte merupakan anggota Polri yang lulus akan demi kepolisian Pada tahun 1988 sedangkan Ferdy Sambo SH sik MH lulus dalam Akpol 6 tahun setelah Napoleon yakni tahun 1994 berdasarkan daerah asalnya kedua perwira tinggi Polisi ini juga terpaut jarak yang sangat jauh,
Ferdy Sambo lahir di baru Sulawesi Selatan tanggal 19 Februari 1973 sementara Napoleon Bonaparte merupakan pria yang lahir di Baturaja Sumatera Selatan tepatnya tanggal 26 November 1965.
Setelah lulus Akpol Ferdy Sambo diketahui pertama kali bertugas sebagai perwira pertama di lem Diklat Polri dari pihak Napoleon telah ditemukan data perjalanan karirnya secara lengkap jabatan paling lampau yang tercatat dalam biodatanya hanya sampai pada tahun 2006,
Dengan tugas sebagai Kapolres Ogan Komeling Ulu Polda Sumsel jabatan selanjutnya tercatat pada tahun 2008 saat itu Napoleon Bonaparte dipindah tugaskan ke Polda Sumsel dengan jabatan wakil direktur Reskrim Polda Sumsel.
Setahun kemudian karirnya menanjak sebagai Direktur Reskrim Polda Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2017 Napoleon Bonaparte mendapat promosi menjadi perwira tinggi bintang 1 atau Brigadir Jenderal.
Selain pangkat Ia juga ditugaskan di tempat baru yakni sebagai sekretaris MCB interpol Polri 3 tahun menyandang pangkat Brigjen, kembali naik jabatan tepatnya di tahun 2012.
Ia berhasil menjadi Polisi bintang 2 alias Inspektur Jenderal jabatannya juga naik menjadi Kepala Divisi hubungan internasional Polri namun Jabatan itu hanya dijalani selama kurang lebih 5 bulan sebelum akhirnya dicopot karena terlibat kasus suap dengan koruptor BLBI Joko Chandra.
Sama dengan yang dialami Ferdy Sambo seperti yang kita ketahui Ferdy Sambo dipecat dengan tidak hormat karena menjadi tersangka utama dalam kasus Brigadir dirjeh pangkat bintang 2,
Ferdy Sambo juga belum terlalu lama diterima ia naik pangkat menjadi Jenderal bintang 2 saat memperoleh kenaikan jabatan sebagai Kepala Divisi Propam Polri pada tahun 2020.
Jauh sebelum itu berjalan karir Ferdy Sambo saat dirinya dinyatakan lulus Akpol pada tahun 1994 sepanjang karirnya Ferdy Sambo pertama kali menduduki jabatan sebagai Kapolres pada tahun 2012 yakni di Polres Purbalingga.
Hanya berselang setahun Ferdy Sambo dipindahkan ke Polres Brebes dengan jabatan tetap sebagai Kapolres Kemudian pada tahun 2015 Ferdy Sambo kembali ditugaskan di bidang reserse yang dimutasi menjadi wakil direktur Reskrim dan Metro Jaya.
Titik kenaikan pangkat tertimbun menjadi perwira tinggi Polri kerucut pada tahun 2018 dia mendapatkan promosi jabatan sebagai Brigadir Jenderal alias Jenderal bintang 1 selanjutnya setelah 2 tahun mendapatkan pangkat Jenderal bintang 1 pada tahun 2020,
Ferdy Sambo kembali diberi kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 2 sekaligus mencapai puncak tertinggi dalam perjalanan karirnya dengan menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri.
Saat ini Napoleon Bonaparte dan Ferdy Sambo juga sedang bersama-sama ditahan Napoleon Bonaparte pada partai merupakan tahanan rutan bareskrim Polri yang ditahan setelah divonis 4 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat 10 Maret 2021 lalu.
Selain hukuman penjara Napoleon Bonaparte juga divonis membayar denda 100 juta rupiah subsider 6 bulan kurungan Irjen Napoleon Bonaparte disebut menerima suap 370.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar 5,137 miliar rupiah dan 200.000 dolar Singapura atau sekitar 2,1 miliar rupiah dari terpidana kasus korupsi Bank Bali Joko Sugiarto Chandra alias Joko Chandra.
Uang ini berkaitan dengan upaya untuk menghapus nama Joko Chandra dari daftar pencarian orang yang tercatatkan di Direktorat Jenderal imigrasi kalau Napolen ditahan di rutan di bareskrim Polri,
Lain halnya dengan sambo yang ditahan di rutan Mako Brimob kepala Dua Depok selain ditahan mantan Kadiv Propam Polri ini juga resmi diberhentikan tidak dengan hormat sebagai anggota Polri.
Proses pemberhentian ini sudah diputuskan melalui sidang kode etik Polri yang dipimpin langsung oleh Komjen pol Ahmad Dofiri selain dipecat secara tak hormat skandal penyelarangan nyawa yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J turut berbuntut pada terbongkarnya bisnis ilegal Ferdy Sambo bersama geng mafianya di Polri.
Beredar grafik yang bertajuk Konsorsium 303 Kaisar Ferdy Sambo bagian ini memuat secara lengkap pihak-pihak kepolisian yang terlibat mulai dari nama pangkat dan tempat tugas hingga nama-nama para Bandar judi yang terkait terdapat juga data tentang aliran dana yang diterima Ferdy Sambo dari beberapa bisnis ilegalnya tersebut.
Dalam grafik tercatat Ferdy Sambo dan seluruh komplotannya setiap tahun menerima setoran lebih dari 1,3 triliun rupiah Jika data dalam grafik yang beredar ini benar maka total kekayaan Ferdi Sambo ditaksir mencapai triliunan rupiah.
Hal ini diperkuat oleh beberapa informasi yang menyebutkan bahwa tim khusus penanganan kasus Brigadir J telah menemukan uang sejumlah 900 miliar rupiah saat menggeledah rumah Ferdy Sambo.
Sementara untuk kekayaan Napoleon Bonaparte berdasarkan kasus korupsinya yang menerima uang sulam sebesar 5,137 miliar rupiah dalam bentuk uang Dolar Amerika Serikat serta ada juga mata uang Dollar Singapura yang jumlahnya sekitar 2,1 miliar rupiah.
Jika di total seluruh uang yang didapatkan Napoleon Bonaparte dari kasusnya mencapai 7,2 miliar rupiah selain pemasukan dari skandal skandalnya kedua perwira tinggi ini Tentunya mendapatkan gaji sebagai anggota Polri Polisi berpangkat bintang 2 menerima gaji sebulan paling kecil 2,2 juta rupiah dan paling tinggi sebesar 5,5 juta,
Di luar gaji pokok mereka berdua juga menerima berbagai macam tunjangan yang besarnya bervariasi tergantung pangkat jabatan dan daerah penempatan tunjangan yang nominalnya paling besar adalah tunjangan kinerja untuk aparat Polisi dengan pangkat Irjen tunjangan kinerjanya mencapai 20,6 juta.***
Berita terkait Ferdy Sambo bisa KLIK DISINI
