Kekhawatiran masyarakat tersebut telah dijawab oleh Tuliskan dengan penjelasan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Dieng di kawah Sileri dan sebenarnya tidak berpengaruh.
Serta peria itu menyampaikan bahwa memang sejak dulu kawasan tersebut memang tidak direkomendasikan untuk kunjungan wisata karena sering terjadi peningkatan aktivitas, sehingga wisatawan yang berkunjung tidak boleh mendekat ke bibir kawah.
"Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, tanah sekitar Kawah Sileri yang gundul larut bersama air dan mungkin terjadi sumbatan yang berpotensi mengakibatkan erupsi freatik (letusan yang digerakkan oleh uap air, red.), kalau bahasa orang Dieng 'kentut'," akhirinya
Perlu diketahui, peningkatan status gunung berapi itu adalah hal yang wajar, ketika beberapa gunung berapi lain mengalami erupsi. Seperti erupsi yang terjadi di Gunung Marapi, Sumatera Barat dan Gunung Semeru, Jawa Timur.
Baca Juga: DIANCAM DIBEKUKAN!! Klub Liga 2 Bersatu Lapor PSSI ke FIFA, Sampai Ngamuk di Depan Kantor Kemenpora
Karena masih terhubung pada cincin api pasifik, memungkinkan hal tersebut terjadi. Namun Level II atau waspada adalah tingkatan yang sedang dimana aktivitas dihentikan hanya pada jarak sekitar kawah saja.***