Network
PRIANGANTIMURNEWS - Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah sukses menggelar acara Mutaqo Du'at Tingkat Nasional ke-IV. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol Jakarta pada 5 Desember 2023 lalu ini diikuti tidak kurang dari 500 da'i dari seluruh Indonesia.
Acara yang dibuka oleh Ketua MUI Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH.Muhammad Cholil Nafis,Lc,S.Ag,M.A,P.h.D ini sekaligus Wisuda Akbar Standarisasi Da'i MUI angkatan 11sampai angkatan 18.
Salah satu da'i peserta Mutaqo Du'at dan Wisuda Akbar yang berasal dari Kota Tasikmalaya yakni Ketua Forum Hufazil Qur'an (FHQ) Jabar, Ustadz Agus Yosep Abdulloh,S.Pd.i,M.Pd.i mengaku sangat bersyukur telah menjadi salah satu peserta Wisuda Akbar Standarisasi Da'i MUI ini.
Baca Juga: Pringati Maulid Nabi SAW, Babinmas Polres Tasikmalaya Turut Lomba Dakwah
Ustadz Agus Yosep Abdulloh merupakan peserta yang mengikuti Standarisasi Da'i MUI yang digelar pada 23 Juni 2023 lalu. Ungkapan syukur beliau disampaikan kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com pada Kamis,7 Desember 2023.
" Alhamdulillah,saya sudah selesai mengikuti kegiatan Mutaqo Du'at dan Wisuda Akbar Standarisasi Da'i MUI. Standarisasi Da'i MUI ini sangat penting sebagai upaya untuk menyatukan persepsi. Sehingga betul-betul menjadi da'i yang berkualitas dan bisa diterima oleh umat,"ujar Agus Yosep Abdulloh yang karib disapa Ustadz AYA ini.
Kata Ustadz AYA, kualitas lisan seorang da'i dalam menyampaikan dakwah sangatlah penting. Seorang da'i yang baik dituntut memiliki keahlian berkomunikasi yang mumpuni dan penggunaan kata-kata yang bijaksana.
Baca Juga: Dakwah Jalur Sepakbola! Bintang Top Eropa yang Sebar Toleransi Lewat Performa Gacor di Lapangan
"Seorang da'i harus memiliki kualitas dan kejelasan dalam berbicara. Sehingga pesan-pesan agama bisa dengan jelas dan dipahami oleh pendengar," kata Ustadz AYA yang juga merupakan Ketua IDMI Kota Tasikmalaya ini.
Masih kata Ustadz AYA,seorang da'i juga harus memiliki kualitas kesantunan dalam berbicara. Seorang da'i wajib menggunakan kata-kata yang sopan dan menghargai pendengar. Tidak menghakimi dan merendahkan orang lain dan mampu menyampaikan nasihat dengan lembut dan penuh pengertian.
"Da'i yang baik harus mampu menyampaikan pendapat tanpa menyakiti orang lain. Menghindari berdebat yang tidak produktif dan selalu membuka dialog yang baik dengan pendengar," lanjut Pimpinan Umum Ponpes Daarul Mu'minin Seladarma Kota Tasikmalaya ini.
Baca Juga: Kader Ansor Harus Jadi Juru Dakwah Terbaik di Daerahnya
Seorang da'i juga harus memiliki kefleksibelan dan mampu menyesuaikan gaya bicaranya dengan pendengar. Dalam menyampaikan pesan agamanya, da'i harus memahami kultur budaya pendengar dengan penggunaan bahasa yang relevan. Menggunakan kata-kata penuh hikmah dan pengajaran dengan tepat agar pesan agama bisa tersampaikan dengan tajam.
"Jadi kesimpulannya,seorang da'i harus memiliki kualitas lisan.Hal ini mencakup kejelasan,kesantunan,kelembutan, kefleksibelan dan kearifan dalam berbicara.Sehingga pesan yang disampaikan bisa efektif serta bisa memadukan hal positif dalam kehidupan orang lain," ucap dosen tetap di STAI Miftahul Ulum Kabupaten Tasikmalaya ini.
Ustadz AYA yang kini aktif mengajar di STAI Miftahul Ulum, STIT Al Zahra Cibalong dan STISA As Shofa Miftahul Huda Kabupaten Tasikmalaya ini mempunyai harapan terhadap telah digelarnya Mutaqo Du'at dan Wisuda Akbar Standarisasi Da'i MUI ini.
Baca Juga: Ketua LD PC NU Aslim Sikapi Persoalan Dakwah Ditengah Pandemi
"Semoga Wisuda Standarisasi Da'i MUI dan Wisuda Akbar yang telah dilaksanakan ini bisa memberikan kontribusi positif untuk umat. Dan kualitas da'i Indonesia akan semakin meningkat dalam mengahadapi zaman dengan tetap berpegang pada sendi-sendi Agama Islam," pungkas Ustadz AYA.***
